Motif Rika Racuni Adik Ipar dengan Potas, Sakit Hati Dikompori soal Anak

Sumatera Selatan

Motif Rika Racuni Adik Ipar dengan Potas, Sakit Hati Dikompori soal Anak

Sabrina Adliyah - detikSumbagsel
Jumat, 20 Des 2024 17:30 WIB
Ungkap kasus kakak ipar racuni remaja di Palembang dengan jamu potas.
Ungkap kasus kakak ipar racuni remaja di Palembang dengan 'jamu' potas. Foto: Sabrina Adliyah/detikcom
Palembang -

Minuman mengandung Potassium atau Potas yang korban AN (13) minum tak diberikan tersangka Rika (19) tanpa sebab. Ternyata Rika menyimpan dendam yang mendasari aksi tersebut.

"Minuman yang diberikan RK kepada AN bukanlah jamu, melainkan air dengan kandungan Potas. Motif dari pembunuhan ini adalah sakit hati yang dirasakan tersangka terhadap korban," ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono, Jumat (20/12/2024).

Diketahui peristiwa ini terjadi di Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, pada Rabu (18/12/2024) sekitar pukul 13.00 WIB. Menurut pengakuan RK, adik iparnya tersebut sering mengompori tentang anaknya yang masih bayi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban adalah pihak yang, menurut tersangka, sering mengompori tentang status anaknya yang berusia 3 bulan. Motif dendam dan jengkel inilah yang memicu proses pembunuhan tersebut," katanya.

Namun, kata Harryo, tersangka mengaku tak berniat membunuh korban. Dia mengatakan, RK awalnya hanya ingin menyakiti AN agar jera.

ADVERTISEMENT

"(Dalam) hati kecilnya, tersangka hanya ingin mengerjai. Namun di luar dugaan, korban ternyata tewas usai diberi minuman beracun tersebut," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, kejadian ini berawal dari RK yang menantang korban untuk meminum 'jamu' tanpa muntah.

"Tersangka mengajak korban berkompetisi minum minuman yang dia sebut sebagai jamu. Kalau korban tidak muntah, akan diberi hadiah Rp 300 ribu," ungkap Harryo.

AN pun pamit ke ibunya dan memberi tau mengenai tantangan kakak iparnya tersebut. Korban kemudian mendatangi rumah RK yang letaknya tak jauh.

"RK kemudian memberikan jamu tersebut kepada korban. Ternyata, itu adalah air minum yang telah dicampur dengan Potassium," katanya.

Usai menegak air beracun itu AN langsung berlari ke kamar mandi dan muntah. Setelah lemas, korban terjatuh dan tewas.

"Setelah memastikan AN meninggal dunia, RK menyeret korban ke belakang lemari untuk menyembunyikan jasadnya," ujarnya.

Sekitar pukul 15.30 WIB, ibu korban yang baru pulang mengaji menanyakan keberadaan AN ke tersangka. Akan tetapi, RK mengaku tak tau keberadaan korban.

Begitu sang ibu kembali ke rumah RK, tersangka sudah tidak ada di rumah. AN ditemukan meninggal dunia di belakang lemari pakaian tersangka.




(des/des)


Hide Ads