Ucapan Tak Senonoh IWAS ke Korban Pelecehan, Tawarkan Imbalan Emas

Regional

Ucapan Tak Senonoh IWAS ke Korban Pelecehan, Tawarkan Imbalan Emas

Ahmad Viqi - detikSumbagsel
Jumat, 20 Des 2024 16:40 WIB
Ms X, salah satu korban pelecehan IWAS saat diwawancarai di Kota Mataram, Kamis (19/12/2024). (Ahmad Viqi/detikBali).
Foto: Salah satu korban pelecehan IWAS saat diwawancarai di Kota Mataram, Kamis (19/12/2024). (Ahmad Viqi/detikBali).
Mataram -

IWAS alias Agus (22), pria difabel tersangka pelecehan seksual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), diketahui telah melecehkan setidaknya 17 orang. Korban ke-17 menceritakan pengalamannya ketika dipaksa menuruti nafsu IWAS. Tersangka bahkan menawarkan emas jika korban bersedia.

Dilansir detikBali, korban ke-17 yang enggan disebut namanya ini merupakan mahasiswi asal Makassar, Sulawesi Selatan. Dia bertemu dengan IWAS di Taman Udayana Mataram sekitar Februari 2024. Saat itu, Korban 17 dimintai tolong oleh IWAS untuk menelepon seseorang yang diduga kuat adalah ibunya.

Kepada korban, IWAS mengaku baru kehilangan motor. Motor itu dibawa lari pacarnya. Melihat kondisi IWAS yang difabel, korban mengaku iba dan bersedia meminjamkan handphone-nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah membantu IWAS, korban pun pulang ke kosan naik ojek online. Saat korban sudah berada di kamar, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Ternyata itu IWAS yang sengaja membuntutinya.

"Dia bilang memang mengikuti saya dan minta maaf. IWAS bilang cuma mau terima kasih karena saya sudah kasih meminjam handphone," cerita Korban 17 kepada detikBali, Kamis (19/12/2024).

ADVERTISEMENT

IWAS pun mengajak korban mengobrol, dengan posisi korban masih di dalam kamar menahan pintu. Lalu, IWAS disebut meminta masuk ke dalam kamar supaya lebih nyaman mengobrol. Korban menolak.

"Dia bilang setelah itu, 'Mbak boleh nggak saya masuk ke kamar kita ngobrol-ngobrol.' Saya melarang kan. Saya bilang nggak boleh, kamar ini privasi saya. Kalau mau ngobrol ayo kita ngobrol di bawah di gazebo di halaman kos," lanjutnya.

Meski mulai merasa tidak nyaman, korban tetap berbincang-bincang dengan IWAS di gazebo. Di situlah IWAS mulai mengeluarkan kata-kata tidak senonoh yang membuat korban emosi.

"Dia, si IWAS ini bilang 'Sebenarnya dari tadi saya sudah nafsu sama mbak.' Saya kaget dong. 'Burung saya sudah berdiri' kata dia. Di sana dia memperlihatkan burungnya sudah berdiri di dalam celana. Saya emosi kan, kamu jangan macam-macam," tutur korban.

Supaya korban mau menurutinya, IWAS bahkan menawarkan sekotak emas. Dia menelepon ibunya lagi dan ibunya diduga mengatakan hal serupa, yakni akan memberikan sekotak emas untuk korban.

"Dia bilang ke saya, 'Kalau mbak mau keluarkan air mani saya, saya akan berikan emas satu kotak.' Saya bilang, 'Kamu lebih membutuhkan emas tersebut. Saya masih bisa mencari uang saya bilang," tegas korban.

"Dia ngomong (di telepon), dia sebut nama saya. Dia bilang 'Mak boleh nggak saya kasih mbak ini emas satu kotak yang saya simpan di rumah? Orang dalam telepon itu bilang boleh," sambungnya.

Beruntung korban berhasil melawan dan buru-buru masuk kamar sebelum IWAS bertindak lebih jauh. Sempat terjadi dorong-dorongan pintu. Menurut korban, IWAS cukup kuat mendorong pintu walau tak punya tangan.

Akibat kejadian itu, korban trauma dan memutuskan untuk pindah kos hari itu juga. Dia juga mengaku masih trauma setiap melihat sosok IWAS.

Yan Mangandar selaku pendamping korban mengungkapkan korban ke-17 telah memberikan kesaksian di penyidik Ditreskrimum Polda NTB. "Ms X ini korban percobaan pelecehan. Dia juga kami minta untuk memberikan keterangan di penyidik," kata Yan.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads