Lagi! Ada Tempat Penyulingan Minyak Ilegal di Muba yang Meledak

Sumatera Selatan

Lagi! Ada Tempat Penyulingan Minyak Ilegal di Muba yang Meledak

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Minggu, 27 Okt 2024 23:00 WIB
This grab from a handout footage published on the official Telegram account of the governor of the Kursk region Roman Starovoit on February 15, 2024, shows firefighters working to extinguish a fire at an oil depot in the Kursk region. (File photo: AFP)
Ilustrasi kebakaran/Foto: dok. AFP
Musi Banyuasin -

Kebakaran lokasi penyulingan minyak ilegal di Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan terjadi pada Sabtu (26/10/2024). Itu menunjukkan illegal drilling dan refinery di Muba masih ada.

Padahal Pemprov Sumsel bersama Polri, TNI, dan stakeholder terkait telah membentuk Satgas Penanggulangan Illegal Drilling dan Refinery. Seluruh sumur minyak ilegal dan tempat penyulingan ilegal yang masih beroperasi diminta tutup. Pemilik dan pekerjanya juga diminta untuk alih profesi.

"Iya benar kembali terjadi kebakaran di lokasi penyulingan di wilayah Keluang. Sampai sekarang belum ada informasi terkait korban jiwa," ujar Kapolres Muba, AKBP Listiyono Dwi Nugroho, Minggu (27/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi penyulingan yang terbakar itu, yakni di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Keluang. Pihaknya juga akan menindaklanjuti terkait kepemilikan usaha ilegal tersebut, dan melaksanakan prosedur penegakan hukum.

"Untuk proses, kita lakukan sesuai dengan tahapan prosedur yang ada," kata Listiyono.

ADVERTISEMENT

Menurut Listiyono, penetapan pelaku masih dalam proses. Pihaknya akan menetapkan pelaku berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan dan proses lainnya.

"Masih proses, sesuai tahapan dari olah TKP dan lain-lainnya," tambahnya.

Ia meminta seluruh pihak yang masih mengandalkan usaha ilegal tersebut, untuk mengikuti aturan yang ada. Ia juga berharap ada solusi menyeluruh, bahwa kegiatan illegal drilling dan refinery tersebut tak hanya menyangkut penegakan hukum saja.

"Saya berharap masyarakat ikuti aturan tapi saya juga berharap ada solusi secara menyeluruh, bahwa ini tidak hanya penegakan hukum saja. Namun juga tentang tata kelola yg diajukan ada perhatian khusus sehingga ada solusi dan manfaat baik bagi negara, masyarakat dan lingkungan," jelasnya.

Hingga saat ini, pihaknya telah melakukan penutupan di 30 lebih kegiatan ilegal terkait minyak di Muba. "Yang saya proses dan saya tutup banyak, terakhir yang di Hindoli sekitar 30 lebih kalau tidak salah. Ada demo dan audiensi antara Hindoli dengan masyarakat. Makanya kemarin Kementerian, SKK Migas, Satgas dan lain-lain sudah datang," terangnya.

Sementara Pj Bupati Muba, Sandi Fahlepi belum sempat menanggapi soal masih adanya aktivitas illegal drilling dan refinery di Muba.




(sun/dai)


Hide Ads