Unit Reskrim Polsek Kertapati Palembang melangsungkan rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka Robbig Firli (20). Rekonstruksi yang disaksikan warga sekitar tersebut sempat ricuh.
Diketahui, Firli melakukan pembunuhan terhadap korban bernama Deni Irawan (40). Peristiwa ini terjadi pada Minggu (6/10/2024) sekitar pukul 23.00 WIB di Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Ogan Baru, Kecamatan Kertapati, Palembang.
Kanit Reskrim Polsek Kertapati Ipda Edi Sussanto menjelaskan, pihaknya melangsungkan rekonstruksi sebanyak 14 adegan. Hal ini, untuk memperjelas rangkaian peristiwa yang terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami melangsungkan rekonstruksi terhadap kasus pembunuhan korban DI. Kami hadirkan juga tersangka RF untuk menyesuaikan keterangan saksi dan fakta dari hasil olah TKP," ungkapnya, Senin (21/10/2024).
Dia menjelaskan, rekonstruksi diawali dengan Firli berjalan kaki keluar dari lorong sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, dirinya sudah berbekal sajam berjenis pisau badik yang diselipkan di pinggang sebelah kirinya. Tersangka kemudian istirahat di sebuah pondok depan rumah saudara FD.
"Lalu, dua saksi SW dan AA pulang dari musala dan mengobrol di jalan, tepatnya di belakang rumah saksi SK. Korban kemudian bergabung dalam obrolan dua saksi tersebut," jelasnya.
Pada adegan 5, terlihat Firli beranjak dan mulai mendekati korban yang masih mengobrol. Adegan berlanjut dengan tersangka bersama korban yang mengobrol, namun tak terdengar saksi.
Kemudian dalam adegan 7, korban terlihat memukul wajah tersangka satu kali dengan kepalan tangan kanan. Reka adegan berlanjut dengan Firli yang mulai mencabut pisau badik dengan pegangan menikam pada adegal 8.
"Terjadi adegan kejar-kejaran antara keduanya (korban dan tersangka). Dalam adegan 10, digambarkan korban terjatuh dalam posisi terlentang," katanya.
Kemudian rekonstruksi beralih pada bagian Firli yang menikam Deni dalam adegan 11-13. Tersangka menusuk korban di 4 titik, yaitu 2 kali di perut, 1 kali di punggung kiri, dan terakhir di pinggang sebelah kanan.
"Selanjutnya, tersangka pergi berjalan kaki ke arah saksi SW dan AA. Pelaku membawa pisau badiknya di tangan kanan dan sarung sajamnya di tangan kiri," rincinya.
Setelahnya, beberapa saksi berpencar untuk menangkap tersangka dan menyelamatkan korban. Reka adegan diakhiri dengan 2 warga dan orang tua korban yang membawa Deni ke rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Meski sempat terlihat ricuh karena warga yang tak senang dengan tersangka Firli, namun Edi menyebut hal itu masih dapat diatasi pihaknya.
"Motif pembunuhan ini adalah tersangka yang merasa sakit hati dengan warga, terutama korban yang mengusirnya dari pemukiman tersebut. Hal ini karena menurut masyarakat, tersangka sebelumnya adalah pelaku kejahatan," katanya.
(dai/dai)