Awalnya proses rekonstruksi saat adegan penangkapan Ragil hingga dibawa ke Mapolsek Kumpeh Ilir dilakukan secara terbuka. Namun, saat Ragil dibawa ke ruangan interogasi, rekonstruksi dilakukan secara tertutup. Proses ini hanya dipantau oleh pengacara, Jaksa, dan penyidik. Awak media dan pihak keluarga korban tidak diperkenankan masuk.
Kasat Reskrim Polres Muaro Jambi AKP Jimi Fernando smengatakan hal itu dilakukan untuk mencocokkan kesesuaian dua tersangka. Karena menurut dia, ada tersangka yang belum mengakui perbuatannya.
"Dalam rekonstruksi ini kita mau mencocokkan kesesuaian keterangan tersangka," kata Jimi, Senin (7/10/2024).
Awak media diperkenankan masuk lagi saat adegan Ragil ditemukan tergantung di sel tahanan. Dalam rekonstruksi itu, kedua polisi tersebut menggantung korban setelah tewas dianiaya.
Dalam proses rekonstruksi, korban pertama kali ditemukan tergantung di pintu sel tahanan oleh Bripka Hartono, Bhabinkamtibmas Polsek Kumpeh Ilir. Bripka Hartono curiga dengan gantungan di leher korban yang menggunakan ikat pinggang tersebut.
Selanjutnya, Hartono memanggil Yuyun dan disusul oleh sejumlah anggota polisi lainnya. Bripka Hartono membuka ikatan di leher korban hingga korban tergeletak di lantai sel tahanan.
Tak lama kemudian, Bripka Yuyun pergi dari Polsek Kumpeh Ilir. Korban akhirnya dievakuasi oleh Bripka Hartono dengan satu orang warga ke Puskesmas terdekat.
"Jadi total ada 63 adegan dalam rekonstruksi ini," ungkap Kasat.
Sebelumnya, Polda Jambi memastikan Ragil Alfarizi (20), pemuda yang tewas usai diamankan Polsek Kumpeh Ilir, Muaro Jambi, tewas dianiaya dua anggota Bripka YS dan Brigadir FW. Hasil autopsi korban bukan meninggal karena gantung diri.
"Kasus gantung dirinya berdasarkan hasil autopsi tidak terbukti," kata Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira, Rabu (25/9/2024).
Kombes Andri mengatakan Ragil meninggal dunia akibat pendarahan di bagian kepala belakang. Hal itu diduga akibat kekerasan yang dilakukan oleh Bripka YS dan Brigadir FW.
"Berdasarkan hasil autopsi, pemeriksaan saksi, dan bukti yang kami miliki. Meninggalnya almarhum Ragil karena adanya pendarahan di bagian kepala belakang akibat kekerasan," ujarnya.
(des/des)