Petugas Balai Karantina dan FLIGHT Protecting Indonesia's Birds berhasil menggagalkan penyelundupan 1.028 jenis burung. Ribuan burung ini tidak dilengkapi surat resmi alias ilegal.
Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Bakauheni Balai Karantina Lampung Akhir Santoso mengatakan peristiwa penggagalan ini dilakukan pada Selasa (1/10/2024) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
"Tadi malam tim berhasil menggagalkan upaya penyeludupan burung melalui Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan. Burung-burung ini diselundupkan melalui truk bermuatan pasir, tujuannya untuk mengelabuhi," katanya, Rabu (2/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, burung-burung tanpa kelengkapan surat ini dikemas dalam boks plastik. Totalnya mencapai 1.028 ekor.
"Ada total 27 box plastik, total setelah dihitung berjumlah 1.028 ekor," ujar Santoso.
Dia menjelaskan burung-burung yang diselundupkan terdiri dari berbagai jenis yang bukan hasil penangkaran. Burung-burung tersebut berasal dari Wates, Lampung Tengah, dan hendak dikirim ke Tangerang, Banten.
"Burung-burung ini asalnya dari hutan,terdiri dari Sikatan Rimba Dada Cokelat 8 ekor, Ucak Jenggot 15 ekor, Siri-siri 1 ekor, Poksai Mandarin 14 ekor, Pleci 360 ekor, Trucukan 450 ekor, dan Pentet Kelabu 180 ekor," ungkapnya merinci.
"Dari keterangan sopir truk akan dikirim ke Tanggerang tepatnya di Pasar Kamis. Asalnya ini dari Wates, Lampung Tengah," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif FLIGHT Protecting Indonesia's Birds, Marison Guciano, menambahkan penggagalan pengiriman ribuan burung asal Sumatera tujuan Jawa ini merupakan tindakan ilegal, lantaran tidak dilengkapi SATS-DN hingga sertifikat kesehatan dari Balai Karantina.
Tindakan ini dinilai dapat meningkatkan resiko penularan penyakit dari satwa ke manusia dan sebaliknya (zoonosis) seperti penyakit flu burung, termasuk mengancam kelestarian satwa burung di Sumatera.
"Dalam 5 tahun terakhir, FLIGHT mencatat lebih dari 200 ribu burung Sumatera telah diselamatkan dari perdagangan ilegal di Lampung. Mayoritas terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan saat akan diselundupkan ke Pulau Jawa," terang Marison.
(des/des)