Aksi perampokan di Italia ini berujung maut. Seorang perampok tas menjadi korban kesadisan balas dendam seorang sosialita.
Dikutip Wolipop, sosialita asal Viareggio, Italia itu yakni Cinzia Del Pino yang kini menjadi kontroversi. Sementara yang merampok tasnya yakni Nourdine Naziki.
Naziki merampok tas Del Pino dari jendela mobil yang terbuka. Dalam rekaman CCTV yang bocor ke media lokal, terlihat sosialita itu tak tinggal diam usai tasnya dirampok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika Naziki berjalan melewati sebuah toko, Del Pino menabrakkan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Sosialita 65 tahun tersebut kemudian memajukan dan memundurkan mobilnya sebanyak empat kali.
Del Pino yang mengenakan sepatu hak tinggi lalu dengan tenang keluar dari mobilnya. Ia mengambil tasnya yang dirampas dan meninggalkan sang perampok yang ditabraknya.
Naziki yang teridentifikasi sebagai warga negara Maroko itu dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertolong karena luka-luka yang dideritanya.
Dikutip Mail Online, kepada polisi, Del Pino mengakui bahwa ia mengejar Naziki. Ia mengatakan hanya ingin mengambil kembali tasnya karena di dalamnya ada kunci rumah, ponsel, dan dokumen pribadinya.
"Dia mengancam akan membunuh saya dengan pisau. Saya takut. Saya tidak bermaksud membunuhnya, saya hanya ingin barang-barang saya kembali. Ada dokumen penting di dalam tas saya dan saya tidak bisa menghubungi polisi karena ponsel saya ada di sana," katanya.
Sementara pihak kepolisian mengungkapkan tidak ditemukan pisau dalam diri Naziki. Del Pino awalnya ditahan dengan tuduhan pembunuhan, sebelum dibebaskan dan menjadi tahanan rumah.
Terlepas dari itu, rekaman CCTV yang bocor ke media lokal memperlihatkan aksi balas dendam Del Pino. Ia dituding melakukan tindakan yang kejam pada pria yang merampok tasnya.
"Video itu menunjukkan perilaku yang mengejutkan. Bagaimana seseorang bisa mengemudikan mobil di atas tubuh seseorang beberapa kali? Bagaimana kita bisa berpikir bahwa seorang wanita yang tenang dan dihormati, seorang pengusaha yang cakap, bisa melakukan tindakan seperti itu?" ujar Uskup Agung Viareggio, Italia, Monsignor Paolo Giulietti.
"Saya katakan, jangan bergembira, ini bukan pembelaan diri, dan ini bukan keadilan. Tidak ada, sama sekali tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan. Tidak hanya karena kita hidup di negara hukum. Tetapi karena setiap orang, dalam situasi apa pun yang mereka hadapi, memiliki hak untuk hidup," tambah Giulietti.
Wakil Perdana Menteri Italia, Matteo Salvini memiliki pandangan berbeda soal aksi Del Pino. Dalam tulisan yang diunggahnya ke Facebook, Del Pino dianggap melakukan tindakan 'balas dendam' karena tasnya dirampok
"Drama ini adalah akibat dari kejahatan. Jika pria yang kehilangan nyawanya bukanlah seorang penjahat, ini tidak akan terjadi," tulisnya di Facebook.
Sementara dalam wawancara dengan TV Maroko, keluarga Naziki menuntut keadilan. Bagi mereka Del Pino telah melakukan pembunuhan.
"Dia adalah orang yang baik dan kami menginginkan keadilan. Semua orang yang mengenalnya akan memberi tahu Anda hal itu. Dia menabraknya empat kali dan kemudian pergi dengan tenang ketika dia sekarat dan bahkan tidak meminta bantuan," tuntut keluarga Naziki.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Wolipop dengan judul Kontroversi Sosialita yang Balas Dendam ke Perampok Tas Hingga Meninggal.
(sun/des)