28 Juta Lebih Batang Rokok dan 2 Ribu Liter Miras Dimusnahkan di Lampung

Lampung

28 Juta Lebih Batang Rokok dan 2 Ribu Liter Miras Dimusnahkan di Lampung

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Kamis, 12 Sep 2024 18:20 WIB
Sebanyak 28,5 juta batang rokok dan 2 ribu liter miras ilegal dimusnahkan Kanwil Bea Cukai Sumbagbar. Barang bukti senilai Rp 37,8 miliar ini hasil pengungkapan kasus mulai Maret 2023 hingga Juni 2024.
28 juta lebih batang rokok dimusnahkan/Foto: Tommy Saputra/detikSumbagsel
Lampung -

Sebanyak 28,5 juta batang rokok dan 2 ribu liter miras ilegal dimusnahkan Kanwil Bea Cukai Sumbagbar. Barang bukti senilai Rp 37,8 miliar ini hasil pengungkapan kasus mulai Maret 2023 hingga Juni 2024.

Diperkirakan potensi kerugian negara yang ditimbulkan mencapai Rp 25,7 miliar. Kepala Kanwil Bea Cukai Lampung, Estty Purwadiani Hidayatie mengatakan barang bukti yang dimusnahkan berasal dari pengungkapan beberapa kasus.

"Ada 28,5 juta batang rokok dan 2 ribu liter lebih Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) yang hari ini dimusnahkan dengan cara dibakar (rokok), dihancurkan (miras). Barang bukti yang telah menjadi milik negara ini hasil penindakan periode Maret 2023 dan Juni 2024," kata Estty, Kamis (12/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada beberapa penindakan memang yang dilakukan pada periode tersebut. Mulai dari penindakan operasi pasar, truk yang mengangkut rokok dan perusahaan jasa titip," lanjutnya.

Estty menerangkan pada pengungkapan beberapa kasus, ada 4 tersangka yang berkasnya sudah dinyatakan P21. Kemudian pada pengungkapan lainnya dikenakan denda sesuai aturan undang-undang kepabeanan," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Estty, pemusnahan ini merupakan hasil akhir dari rangkaian penindakan yang dilakukan Kanwil Bea Cukai Sumbagbar dalam satu tahun terakhir.

"Kegiatan pemusnahan ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen Bea Cukai dalam memberantas peredaran rokok dan miras ilegal, khususnya di wilayah Lampung. Dari kegiatan tersebut, kami berharap jumlah peredaran BKC ilegal dapat ditekan, sehingga dapat juga menekan dampak buruk terhadap perekonomian dan kesehatan masyarakat," tutupnya.




(sun/des)


Hide Ads