Oknum Guru di Babar Diduga Tampar Siswa gegara Ditegur Saat Merokok

Bangka Belitung

Oknum Guru di Babar Diduga Tampar Siswa gegara Ditegur Saat Merokok

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Sabtu, 07 Sep 2024 15:00 WIB
No smoking sign affixed to a wall on a building outside
Foto: Getty Images/iStockphoto/David Tran
Bangka Barat -

Oknum guru SMP di Kabupaten Bangka Barat (Babar) inisial RK dipanggil dinas pendidikan setempat. RK dipanggil atas kabar dugaan telah menampar seorang siswa yang menegurnya saat merokok.

Informasi yang dihimpun detikSumbagsel, Sabtu (7/9/2024), dugaan penganiyaan itu terjadi pada Rabu (4/9). RK dikabarkan telah menampar seorang siswanya di dalam kelas. Aksi itu terjadi ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. RK disebut-sebut tak terima ditegur muridnya karena merokok di dalam kelas.

Kabar dugaan penganiayaan oleh oknum guru tersebut kemudian viral di kalangan masyarakat Mentok. Kabar terakhir, RK telah dipanggil Dinas Pendidikan Bangka Barat untuk diminta klarifikasi terkait kebenaran informasi yang beredar itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Plt Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Babar Hengki Wibawa membenarkan oknum guru tersebut telah dipanggil pada Jumat (6/9/2024).

"Kita menerima laporan dari Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dari sekolah. Kemudian oknum tersebut dipanggil ke dinas pendidikan untuk dilakukan konfirmasi. Terus kita kaji (informasi itu)," jelas Hengki Wibawa dikonfirmasi, Sabtu (7/9/2024).

ADVERTISEMENT

Menurut Hengki, langkah-langkah itu diambil setelah kabar dugaan penganiayaan beredar laur di kalangan masyarakat. Hasil konfirmasi itu nantinya akan dijadikan bahan pihak dinas menentukan langkah selanjutnya terhadap RK maupun siswa yang menjadi korban.

"Kalau versi guru yang bersangkutan tidak melakukan penamparan. Itu keterangan yang bersangkutan, tapi itu namanya bahan (pengakuan) kan. Jadi nanti kita akan tepat kompilasi dengan laporan-laporan yang lain. Yang jelas guru yang bersangkutan, yang diduga itu, sudah diambil keterangan oleh dinas pendidikan," jelasnya.

Oknum guru inisial RK itu juga membantah merokok di dalam kelas saat proses belajar mengajar berlangsung. RK mengaku merokok di halaman sekolah. Hengki belum bisa menjelaskan secara pasti sanksi seperti yang akan diberikan.

"Bukan (di kelas), tapi pengakuannya merokok di lingkungan sekolah. Ya mungkin dengan situasi setelah makan siang dan sebagainya, ya menurut penuturan beliau (oknum guru), tapi kebenarannya belum kita buktikan lagi. Mungkin kalau harus ada sanksi, ya sanksi seperti apa nanti diputuskan," lanjutnya.

Oknum guru tersebut mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kecamatan Mentok, Babar. Hingga kini belum ada laporan terkait dugaan penganiayaan itu dari pihak korban.

"Sejauh ini belum ada laporan baik itu dari orang tua yang merasa dirugikan. Tapi kita memahami lah, mungkin kondisi traumatis ada juga tapi mudah-mudahan tidak berlangsung lama, sekolah terus melakukan pendampingan," tambahnya.




(des/des)


Hide Ads