Sebuah video memperlihatkan siswa kelas 5 SD di Kota Palembang, yang tengah dirawat di rumah sakit akibat dianiaya kakak kelasnya. Orang tua korban membuat laporan ke Polda Sumsel.
Video tersebut diunggah akun Instagram @cecememe28 pada Rabu (7/8/2024). Video tersebut memperlihatkan kondisi korban, M (10), yang dirawat di Rumah Sakit Charitas Palembang. Korban dipukul dan ditendang oleh kakak kelasnya.
Peristiwa perundungan itu terjadi di salah satu sekolah swasta di Jalan Kapten Marzuki Kelurahan, Ilir D III Kecamatan, Ilir Timur I Palembang pada Senin (5/8/2024). Orang tua korban, Cornelia mengaku mendapat telepon dari guru bahwa anaknya dipukul kakak kelas saat jam istirahat. Ia langsung mendatangi sekolah tersebut untuk memastikan kejadian dan kondisi anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pukul anak saya itu kakak kelasnya yang duduk di kelas 6 dan anaknya kelas 5. Terlapor ini berinisial C. Ini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Kejadiannya ini pas jam Istirahat," katanya, Kamis (8/8/2024).
Setelah mendatangi sekolah, Cornelia langsung mengajak anaknya pergi ke Rs Charitas untuk visum. Sebab anaknya dipukul oleh kakak kelasnya di bagian dada, perut, serta di selangkangan paha kanan.
"Saya tanya anak saya dijawab dia ditendang di perut pakai lutut sebanyak 3 kali, dipukul di bagian dada 1 kali dan ditendang pakai telapak kaki di dekat kelamin dan ada bekas birunya," paparnya.
Cornelia menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat anaknya melihat temannya bermain bola dari lantai lima. Kemudian bertemu terlapor. setelah itu terlapor langsung memukul begitu saja.
"Saya tahunya saat dipertemukan itu hanya satu kali (mengalami kejadian itu), tapi saat ditanya ke anak saya ternyata sudah lebih dari 10 kali tapi belum tau seperti apa yang dilakukan. Iya sudah membuat laporan ke Polda Sumsel, Senin (5/8/2024)," terangnya.
Akibat kejadian tersebut, lanjut Cornelia, anaknya trauma dan tidak mau berangkat ke sekolah. Ia berharap pihak sekolah bisa mengambil tindakan agar kejadian serupa tidak terulang.
"Sudah 2 hari tidak sekolah. Selain itu saya berharap agar terlapor dikeluarkan di sekolah tersebut. Iya sudah dipertemukan oleh pihak sekolah antara saya dan pihak keluarga terlapor, mereka meminta maaf," tuturnya.
Mengenai laporan ke Polda Sumsel, detikSumbagsel sudah mencoba menghubungi pihak kepolisian. Namun belum mendapat jawaban.
Kasubdit IV PPA Polda Sumsel AKBP Raswidiati Anggraini membenarkan adanya laporan tersebut. Laporan tersebut sudah diterima oleh pihaknya.
"Iya laporannya sudah diterima. Laporan polisi baru kami distribusi ke penyidik. Selanjutnya akan kami lakukan klarifikasi pelapor dan korban," katanya saat dihubungi detikSumbagsel.
(sun/dai)