Gaduh Driver Ojol di Lampung Dapat Orderan Antar Sabu, Ini Kata BNNP

Lampung

Gaduh Driver Ojol di Lampung Dapat Orderan Antar Sabu, Ini Kata BNNP

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Senin, 29 Jul 2024 15:10 WIB
Ilustrasi narkoba, sabu putau ganja
Ilustrasi sabu. Foto: Ilustrasi: Mindra Purnomo/detikcom
Bandar Lampung -

Seorang driver ojek online (ojol) di Bandar Lampung mengaku mendapatkan orderan pengiriman baju yang di dalamnya berisikan sabu. Dia pun langsung melaporkan peristiwa tersebut ke BNN Provinsi (BNNP) Lampung. BNNP Lampung memberikan tanggapan, tetapi ada perbedaan keterangan dalam proses penyelidikan beberapa hari terakhir.

Peristiwa ini dialami Makmuri (29) dan terjadi pada Rabu (24/7/2024) malam. Saat itu dirinya mendapatkan orderan pengiriman barang ke wilayah Kemiling, Bandar Lampung.

"Malam itu saya mendapatkan orderan pengiriman barang berupa baju bayi di Puskesmas Sukaraja, Jalan Yos Sudarso untuk diantarkan ke daerah Kemiling. Tapi saya lihat di plastik merah itu isinya mencurigakan, isinya baju perempuan lusuh. Terus saya mikir, baju lusuh nganterinnya jauh banget, ongkos juga mahal," katanya kepada wartawan, Kamis (25/7) lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas kecurigaan itu, Makmuri pun memutuskan untuk membuka paket itu setelah dirinya mampir ke posko.

"Saya bawa ke posko dan buka paket itu di depan teman-teman, waktu dibuka ada plastik jatuh yang isinya sabu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Makmuri memutuskan melapor ke Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung. Kemudian di kantor BNN, dia bercerita ada seorang anggota BNN mengatakan bahwa dirinya mau dijebak.

"Malam itu saya langsung lapor ke BNN, karena saya takut makanya biar aman langsung lapor. Pihak BNN ada tindakan pengungkapan di daerah Kemiling. Pas penggerebekan, itu ada BNN gerebek menyamar jadi ojol," ungkapnya.

"Jadi ke kantor BNN dulu, terus orang BNN ngomong 'Mas sampean ini mau dijebak, mau dikambinghitamkan. Intinya saya ini mau dijebak sama oknum (diduga) polisi, tahu oknum (diduga) polisi karena dari seragamnya si penerima dan ada teman-temannya. Si penerima pakai kaus coklat polisi gitu, kalau temannya pakai baju preman gitu," tambahnya.

Dalam proses penyelidikan beberapa hari terakhir, BNNP Lampung memberikan keterangan. Namun keterangan itu berubah-ubah seiring waktu berjalan.

Pada Jumat (26/7), Kabid Brantas BNN Provinsi Lampung Kartoyo mengatakan peristiwa yang dialami driver ojek online itu adalah proses undercover buy yang sebelumnya tengah diselidiki oleh pihaknya.

"Jadi 1 klip sabu itu sebagai hasil undercover buy kita amankan dan hanya memastikan di tempat target kita itu memang lagi ada barang, berikutnya nanti kita akan pesan barang lagi dengan jumlah lebih besar supaya hasil lebih besar lagi," katanya Jumat lalu.

"Terkait ojol yang kemarin jadi itu gini kita sedang memancing barang dengan sasaran orang lain sebenarnya dan ternyata orang itu kita tunggu tidak datang," tambah dia.

Selanjutnya Sabtu (27/7/2024), keterangan berbeda disampaikan Kepala BNN Provinsi Lampung Brigjen Budi Wibowo. Dia menampik bahwa driver tersebut tengah dilakukan penjebakan. Budi juga menyampaikan bahwa hasil penyelidikan ada satu oknum polisi yang telah diamankan.

"Itu tidak dijebak, karena memang dia (oknum Polri) penyalah guna, jadi dia yang mesen. Karena kalau penyalah guna itu bisa oknum dari mana saja, oknumnya sudah diamankan dan telah dilakukan pemeriksaan, urinenya positif," katanya.

Dia juga menampik bahwa ada proses undercover buy pada peristiwa sabu yang ditemukan ojek online tersebut.

"Jadi soal undercover itu tidak benar, jadi itu control delivery itu salah penyebutan. Jadi teknik dalam pengungkapan narkoba itu ada dua cara, control delivery dan undercover buy," tandasnya.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads