Polisi meringkus Antoni, otak pelaku pembunuhan pegawai koperasi Anton Eka Saputra (25). Kini polisi memburu satu pelaku lainnya yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah menyebut akan memeriksa Antoni yang baru saja sampai di Palembang, Sumsel pada Sabtu (29/6/2024) sekitar pukul 18.34 WIB. Ia dibawa melalui pintu kedatangan domestik Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
"Kami akan mendalami kembali kasus ini setelah memeriksa otak pelaku, dan akan mengejar satu pelaku yang tersisa," ungkap Haris kepada media, Sabtu (29/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Haris, Antoni ditangkap pada Jumat (28/6/2024) sekitar pukul 17.00 WIB. Haris merinci, Antoni ditangkap di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
"Tim gabungan Jatanras Polda Sumsel, Satreskrim Polrestabes Palembang, serta Polsek Sukarami bekerja sama dengan Polda Sumbar khususnya Polres Solok Kota dan Polres Sijunjung, berhasil meringkus otak pelaku pembunuhan pegawai koperasi kemarin (28/6/2024) sekitar pukul 17.00 WIB," jelasnya.
Tiga hari sebelumnya, ucap Haris, polisi menangkap salah satu eksekutor, PS yang berperan sebagai pemukul dengan benda tumpul hingga korban tewas. Haris menyebut, PS ditangkap di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa (25/6/2024).
"Sebelumnya, kami berhasil menangkap salah satu pelaku, PS di Batam, Kepri. Dari penangkapan inilah didapati informasi lokasi jasad korban yaitu di distro di Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Sukarami," kata Haris.
Diberitakan sebelumnya, Antoni sudah tiba di Palembang untuk dimintai keterangan lebih lanjut, terkait kasus pembunuhan tersebut. Pantauan detikSumbagsel di Bandara SMB II Palembang, pelaku keluar dari pintu kedatangan domestik pada 18.34 WIB usai transit di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Terlihat Antoni datang dengan pengawalan ketat polisi.
"Pelaku akan kami amankan di Mapolrestabes Palembang untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Kami akan mendalami dulu dan akan kami sampaikan kepada rekan-rekan (wartawan)," ujar Haris.
(sun/dai)