Pria yang Cabuli 9 Anak Laki-laki di Bangka Ternyata Pelatih Sepak Bola Korban

Bangka Belitung

Pria yang Cabuli 9 Anak Laki-laki di Bangka Ternyata Pelatih Sepak Bola Korban

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Jumat, 28 Jun 2024 16:20 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi pencabulan terhadap anak. (Foto: Andhika Akbarayansyah)
Bangka -

NOP (24), pria yang mencabuli 9 anak laki-laki di bawah umur di Kabupaten Bangka, ternyata pelatih sepak bola korban. Saat ini, pelaku sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka.

"Tersangka cabul (9 anak laki-laki) merupakan pelatih sepak bola para korban di Desa Mapur sana," sebut Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Ogan Arif Teguh Imani kepada detikSumbagsel, Jumat (28/6/2024).

Ogan menceritakan kronologi pencabulan yang dialami korban oleh pelatihnya tersebut. Bermula ketika pelaku mengajak bermain bola dan melihat anak didiknya kencing sembarangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku memergoki anak-anak itu sering kencing sembarangan ketika bermain sepak bola. Terus dia (korban) di takut-takuti bahwa disitu (lokasi kencing) ada penunggunya (makhluk gaib)," katanya.

Korban pun ketakutan, tersangka NOP mengaku bisa membantu korban agar terhindar dari gangguan makhluk halus. Kata Ogan, syaratnya harus berhubungan seksual dengan NOP.

"Pelaku mengklaim bisa membantu korban biar terhindar dari ganguan penunggunya. Tapi dibantunya dengan ritual-ritual seperti itu mengarah ke seksual (dicabuli pelaku)," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Mendengar ucapan NOP para korban pun merasa ada yang tidak beres. Mereka kemudian menolak ritual yang ditawarkan pelaku tersebut.

"Ada beberapa anak sempat menolak (ritual berhubungan seksual). Ketika nolak itu korban diancam sama pelaku (mau diculik hingga dibakar)," ujarnya.

"Korban yang notabene anak didik pelaku takut dan akhirnya menuruti kemauan tersangka. Peristiwa terjadi 2023 silam," sambungnya.

Kepada penyidik PPA Satreskrim, korban mengaku dicabuli pelaku hampir setiap satu Minggu sekali. Hal ini dilakukan hingga 2024 sebelum akhirnya terbongkar.

"Korbannya ada 9 orang dan waktunya berbeda beda, secara umum rentang waktu (pencabulan) berbeda-beda. Sudah sering, jadi pelaku ini sekali seminggu pasti cabulin anak-anak ini," ujarnya.

Lokasi pencabulan itu di Desa Mapur, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka atau di base camp tempat korban dan pelaku berkumpul. Hiangga kini polisi masih memeriksa korban dan kecocokan keterangan satu dengan yang lain.

"Untuk korban pertama udah kita naikkan laporan polisi (LP) dan kita tetapkan pelaku menjadi tersangka (pencabulan)," jelas AKP Ogan dimintai keterangan, Kamis (27/6/2024) malam.




(csb/csb)


Hide Ads