Polisi akhirnya menemukan tengkorak yang diduga kepala korban pembunuhan, Fahman (30), di aliran Sungai Batang Tebo, Kabupaten Bungo, Jambi. Saat ini, polisi tengah mengidentifikasi tengkorak tersebut.
Kapolres Bungo AKBP Singgih Hermawan mengatakan tengkorak manusia itu pertama kali ditemukan warga yang tengah memancing pada Sabtu (15/6/2024) pagi. Tepatnya di Dusun Sungai Landak, Kecamatan Tanah Sepenggal. Setelah menemukan tengkorak itu, warga melapor ke pihak kepolisian.
"Iya diduga kepala korban. Ditemukan saksi yang memancing di sekitar TKP penemuan tengkorak itu," kata Singgih kepada detikSumbagsel, Sabtu (15/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi ditemukannya tengkorak itu cukup jauh dari TKP korban dibunuh maupun TKP potongan badan korban ditemukan pada Minggu (10/6) di Dusun Sungai Mancur.
"Jaraknya kurang lebih 4-5 kilometer dari penemuan badan korban," ujarnya.
Singgih menjelaskan tengkorak itu ditemukan di ranting-ranting kayu di tepian sungai tersebut. Diduga potongan kepala korban sudah habis dimakan biawak hingga menyisakan bagian tengkorak.
"Keterangan saksi, sudah 4 hari lalu melihat tengkorak itu tersebut nyangkut di ranting-ranting kayu dan dimakan biawak. Tapi baru hari ini dilihat betul dari dekat," jelas Singgih.
Selanjutnya, polisi melakukan olah TKP setelah menemukan tengkorak tersebut. Pihaknya telah menyelamatkan potongan tengkorak itu untuk diidentifikasi apakah benar tengkorak milik Fahman.
"Tetap Polres akan melaksanakan tes DNA terhadap tengkorak itu," pungkasnya.
Fahman diketahui merupakan korban pembunuhan tetangganya, Soffadli (26). Kepala Fahman dipenggal lantaran pelaku sakit hati dengan perkataan korban karena pelaku disebut hidup mirip seperti anak yatim.
Pembunuhan keji itu terjadi pada Sabtu (9/6/2024) malam. Malam itu, korban dan pelaku awalnya pergi bersama untuk memperbaiki jam tangan korban.
Saat mabuk tuak itulah, korban melontarkan kalimat tersebut yang membuatnya gelap mata. Saat perjalanan pulang, pelaku mengajak korban berhenti di dekat sungai. Pelaku kemudian mengambil golok yang berada di step kaki motor.
"Pelaku kemudian ke belakang membuka golok dan menebas kepala korban," jelasnya.
Tebasan itu membuat korban terjatuh di semak-semak tepi sungai tersebut. Tak cukup sekali, pelaku kembali menebas kepala korban hingga putus.
"Setelah terjatuh, pelaku menebas kembali dua kali hingga kepalanya terputus di TKP," terangnya.
Sebelum membuang jasad korban, pelaku sempat pulang ke rumahnya untuk mengambil karung. Karung itu digunakan untuk membungkus sebagian badan korban dan selanjutnya jasad korban dibuang ke sungai. Sedangkan kepala korban dibungkus menggunakan plastik hitam yang dibuang secara terpisah di sungai tersebut.
(des/des)