Kematian Anggi Lestari, siswi SMK Negeri 1 Tanjung Raya, yang ditemukan tewas dengan banyak luka tusukan di parit kebun karet Kabupaten Mesuji, Lampung hingga kini belum terungkap. Minimnya alat bukti hingga saksi membuat polisi harus bekerja keras untuk mengungkap kasus ini.
Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik.
"Kendala tentunya terkait minimnya alat bukti, namun tim kami masih bekerja mohon doanya agar kami dapat cepat mengungkap kasus ini," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Sabtu (8/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Umi menyampaikan tim dari Satreskrim Polres Mesuji terus melakukan penyelidikan secara mendalam dengan menggali keterangan-keterangan saksi.
"Kami menggunakan metode Scientific Crime Investigation, yakni pembuktian dengan metode ilmiah berdasar ilmu pengetahuan. Jadi saat ini kami masih mencari dan mengumpulkan bukti-bukti serta fakta-fakta dalam kasus ini. Sehingga kami tidak boleh sembarangan dalam mencurigai seseorang," jelasnya.
Umi menyampaikan hingga kini pihaknya juga belum menerima hasil autopsi yang dilakukan tim forensik RS Bhayangkara Polda Lampung terhadap jasad Anggi Lestari.
"Hasil autopsi masih menunggu dari dokter ahli forensik," ujarnya.
Kematian Anggi Lestari sendiri sempat membuat geger warga Desa Margo Mulyo, Kabupaten Mesuji. Tubuhnya ditemukan dengan banyak luka tusukan mulai leher, bagian kepala hingga tubuhnya.
Jasadnya ditemukan tergeletak dengan tidak mengenakan celana di samping motornya di parit kebun karet desa setempat pada Selasa, 28 Mei 2024 sore. Pada saat ditemukan, jasad Anggi hanya mengenakan baju seragam sekolahnya.
(csb/csb)