Polisi sudah resmi menahan Dokter MY atas dugaan pelecehan istri pasien inisial TAF di RS Bunda Medika Jakabaring. Polisi menemukan beberapa barang bukti seperti alat suntik hingga bekas suntikan di tubuh korban.
Direskrimum Polda Sumsel, Kombes M Anwar Reksowidjojo mengatakan dari hasil penyelidikan tersebut, pihaknya berhasil menemukan bekas kandungan midazolam atau obat penenang pada barang bukti berupa alat suntik yang digunakan saat kejadian.
"Dari hasil uji lapor terdapat bahwa dari satu alat suntik tidak ada kandungannya, dari satunya ada bekas kandungan midazolam. Baru di ujung suntikan ada bekas darah. Setelah dilakukan tes DNA, identik dengan darah korban (istri pasien)," kata Direskrimum Polda Sumsel, Kombes M Anwar Reksowidjojo pada Rabu, (22/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dari hasil visum yang dilakukan polisi juga berhasil temukan beberapa bekas luka yang terdapat di lengan dan dada korban.
"Kemudian dari visum yang kita dapatkan bahwa terdapat bekas luka suntik di tangan sebelah kanan dan ada luka kecil di payudara sebelah kiri seperti tergores suatu benda," ungkapnya.
Polisi juga mengamankan barang bukti lain, yakni mulai dari pakaian korban hingga 2 buah alat suntik yang digunakan Dokter MY pada saat kejadian.
"Alat bukti yang bisa kami dapatkan di TKP itu 2 pakaian korban, 2 alat suntik 10 cc, 2 ampul bekas obat asam traneksamat, 2 ampul bekas obat midazolam dan 1 buah flashdisk rekaman CCTV," jelasnya.
Atas perbuatannya, Dokter MY terancam hukuman pasal 6 A dan B atau pasal 15 ayat 1 (B) Undang-undang No.12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual dengan ancaman hukuman maksimal 16 tahun penjara.
Dilansir detikHealth dari Mayo Clinic, midazolam masuk dalam kelompok obat benzodiazepine golongan central nervous system (CNS) depressants. Obat ini memperlambat kerja sistem saraf yang hanya bisa diberikan dengan resep dan pengawasan dokter. Tiap pasien mendapat dosis yang berbeda bergantung kebutuhannya.
Suntikan midazolam mengakibatkan munculnya rasa kantuk dan meredakan kegelisahan sebelum pelaksanaan operasi atau prosedur lain. Penggunaan midazolam mengakibatkan pasien tidak ingat bagian detail dari suatu prosedur. Penggunaan midazolam lainnya adalah sebagai obat bius sebelum dan selama operasi.
Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)