Sakit Hati Anak Dijambak, Ortu di Belitung Balas Tampar Putri Anggota DPRD

Sakit Hati Anak Dijambak, Ortu di Belitung Balas Tampar Putri Anggota DPRD

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Kamis, 16 Mei 2024 08:40 WIB
Polisi mengungkap motif penganiayaan orang tua (Ortu) siswa berinisial FN, JS (38) terhadap MA (13), siswi kelas 2 SMP di Kabupaten Belitung. Pelaku menganiaya korban karena sakit hati anaknya diperlakukan tidak baik.
Ortu di Belitung saat tampar putri anggota DPRD/Foto: Istimewa (tangkapan layar CCTV)
Belitung -

Polisi mengungkap motif penganiayaan orang tua (Ortu) siswa berinisial FN, JS (38) terhadap MA (13), siswi kelas 2 SMP di Kabupaten Belitung. Pelaku menganiaya korban karena sakit hati anaknya diperlakukan tidak baik.

"Kalau motifnya itu pelaku sakit hati. Usai mendapat cerita dari anaknya FN, yang ngaku pernah dijambak rambutnya oleh korban," jelas Kanit PPA Satreskrim Polres Belitung, Bripka Lartha Anggela kepada detikSumbagsel, Rabu (15/5/2024).

Menurut Lartha, cerita itu disampaikan anak pelaku saat dijemput dari sekolah. Polisi menegaskan peristiwa rambut FN dijambak MA bukan di hari yang sama dengan penganiayaan korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beda hari. Jadi anak ini nangis karena diganggu korban MA di sekolah. Dari hasil pemeriksaan, korban ini marah karena tidak dikasih (contekan) PR oleh anak pelaku. Jadi beda hari ya," imbuh Kanit PPA.

"Terkait ini. Gak ada masalah tiba-tiba dijambak aja menurut anak pelaku. Jadi selama ini anak pelaku tidak pernah menceritakan karena masih menghargai pertemanan mereka. Tapi tadi hari Selasa, (7/5/2024) itu semua diceritakan ke pelaku," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Pelaku emosi. Ia tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu oleh MA, yang tak lain adalah teman sekelas FN. FN menolak diajak bertemu dengan MA, akhirnya pelaku menemui korban sendirian.

"Pelaku datang ke rumah korban untuk klarifikasi ke orang tua korban, saat itu tidak ada orang," kata Lartha.

Tak berselang lama, korban pulang dari sekolah dibonceng tantenya. Pelaku langsung menghampiri korban, kemudian terjadilah penganiayaan.

"Sempat ditanya (masalah korban dengan anaknya). Terus gak langsung jawab, terus kalau dilihat dari video ada pemukulan, selesai itu diambilkan sendal (pelaku) lalu dipukul kena tangan," tambah Lartha.

"Jika terkait motif ya tadi (sakit hati). Sebenarnya bukan dari anaknya saja, pihak sekolah juga telah konfirmasi ke pelaku bahwa anaknya nangis, terus pas pulang anaknya ini cerita semua," lanjutnya.

Peristiwa penganiayaan itu kemudian diketahui ayah korban, Agung dari rekaman CCTV dan laporan tantenya. Agung yang saat itu berada di luar kota, memberi tahu istrinya. Hal itu juga dibenarkan oleh korban.

Melihat anaknya jadi korban penganiayaan, sang ibu melapor ke Polres Belitung. Unit PPA yang mendapat laporan langsung melakukan penyelidikan. Hasilnya pelaku ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan di Mapolres," kata Kasat Reskrim Polres Belitung AKP Deki Marizaldi dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (15/5/2024).




(sun/mud)


Hide Ads