Sebanyak 30 titik sumur minyak ilegal di Kabupaten Batanghari, Jambi, ditutup paksa. Penutupan dilakukan dengan menyemen sumur agar tidak bisa dibuka kembali.
Operasi penutupan sumur minyak ilegal ini dilakukan oleh Tim Gabungan dari Polda Jambi, Korem 042 Gapu, Pemerintah Kabupaten Batanghari dan Pertamina. Sejumlah 30 titik sumur minyak ilegal yang ditutup itu berada di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari pada Senin (6/5/2024).
Operasi penutupan sumur minyak ilegal ini dilakukan selama 7 hari yang berlangsung tanggal 6-12 Mei 2024. Petugas menargetkan ratusan titik sumur minyak ilegal ditutup secara permanen dengan menimbun menggunakan semen.
Kasi Intel Korem 042 Garuda Putih Kolonel Inf M Imasfy mengatakan petugas telah menutup 30 sumur pada hari pertama kegiatan. Penutupan sumur minyak ilegal ini diawali dengan melakukan penyisiran di sejumlah titik di kawasan Desa Bungku.
"Di hari pertama ini, kita telah menindak 30 sumur minyak ilegal dan besok kita akan lanjutkan lagi," katanya, Selasa (7/5/2024).
Berdasarkan data dari Tim Gabungan, setidaknya ada 149 titik sumur minyak ilegal di Desa Bungku, baik yang masih beroperasi maupun yang sudah tidak aktif dan ditinggalkan oleh pemilikya.
"Ini akan kita lakukan penutupan selama tujuh hari ke depan," ujarnya.
Dari operasi itu, petugas tak menemukan adanya aktivitas pekerja saat mendatangi lokasi. Razia 'besar-besaran' diduga telah bocor.
Beberapa titik sumur tampak baru ditinggal para pekerjanya. Bahkan, untuk mengelabui petugas, pemilik sumur sempat menutupi tambang minyak ilegal mereka menggunakan pelepah sawit.
Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi AKBP Reza Khomeini mengatakan, aktivitas illegal drilling di Kabupaten Batanghari ini tidak hanya terjadi di area perkebunan warga. Akan tetapi juga telah merambah ke kawasan Taman Hutan Raya (Tahura).
"Sesuai data yang kita lihat, sudah merambah ke kawasan Tahura, jadi kami datang kembali ke sini untuk melakukan penertiban," ujarnya.
Reza berharap, dengan dilakukan penutupan sumur minyak ilegal ini, semua pihak diharapkan dapat mengontrol agar tidak ada lagi aktivitas tambang minyak ilegal di Jambi.
"Tentunya butuh keseriusan semua pihak, ke depannya diharapkan adanya satgas gabungan untuk mengontrol aktivitas ilegal ini agar tidak terulang kembali," ungkapnya.
(des/des)