Polisi kembali menangkap tiga pelaku pemerkosaan gadis 15 tahun di Kabupaten Bangka, Bangka Belitung (Babel). Dengan begitu, total pelaku dugaan pemerkosaan ini genap 7 orang.
"Benar, kita telah berhasil menangkap tiga pelaku lainnya. Jadi total untuk pelaku persetubuhan anak di bawah umur ada 7 orang," ujar Kasat Reskrim Polres Bangka, AKP Ogan Arif Teguh Imani, dikonfirmasi detikSumbagsel, Sabtu (4/5/2024).
Adapun identitas ketiga pelaku yakni berinisial TD (26), RV (20) dan RD (22), warga Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka. Mereka diringkus di kediamannya masing-masing tanpa perlawanan.
"Ditangkap semalam, Sabtu (4/5) dini hari. Ketiganya mengakui perbuatannya dan langsung kita bawa ke Mapolres. Ketujuh pelaku saat ini masih dalam proses pemeriksaan," kata Ogan.
Ogan menjelaskan, polisi telah lebih dulu meringkus empat pelaku yakni ER (26), BD (30), dan WK (20). Termasuk sepupu korban berinisial SP (19), yang merupakan pelaku utama dari kasus ini.
Pelaku SP adalah salah satu pelaku yang diduga turut memperkosa sepupunya itu. Ia diamankan pada Jumat (3/5/2024) pukul 18.30 WIB, di Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka.
"Hasil interogasi awal, kejadian yang menimpa korban ini terjadi bukan hanya di 2 TKP, melainkan di lima TKP. Namun kita masih gali keterangan mereka, baik korban maupun pelaku," sebutnya.
Sebelumnya, empat dari dari 7 terduga pelaku pemerkosaan gadis berusia 15 tahun di Kabupaten Bangka berhasil diamankan polisi. Sebelum gadis tersebut diperkosa, para pelaku mencekoki minuman keras terlebih dulu.
Peristiwa ini berawal dari korban menerima tawaran nongkrong dari sepupunya berinisial SP (20). Lokasinya di sebuah rumah kosong di Kecamatan Riau Silip pada Selasa (22/4). Lokasi kedua di kawasan pantai di Kecamatan Belinyu pada Kamis (24/4).
"Berdasarkan keterangan korban, sebelum disetubuhi korban diajak minum (miras). Setelah setengah sadar, para pelaku menyetubuhi (memperkosa) korban," ujar Kasat.
Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, para pelaku ini meninggalkan korban tergeletak di TKP. Korban yang saat itu sudah mulai sadar kemudian pulang ke rumah.
(dai/dai)