Pelajar SMP di Musi Rawas Tewas Terjepit Bodi Truk Saat Lepaskan Dongkrak

Sumatera Selatan

Pelajar SMP di Musi Rawas Tewas Terjepit Bodi Truk Saat Lepaskan Dongkrak

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Sabtu, 04 Mei 2024 15:00 WIB
Polisi saat mendatangi kediaman AA (14) yang tewas karena terjepit bodi truk saat melepaskan dongkrak.
Foto: Polisi saat mendatangi kediaman AA (14) yang tewas karena terjepit bodi truk saat melepaskan dongkrak. (Dok. Polres Musi Rawas)
Musi Rawas -

Seorang pelajar SMP di Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan, AA (14) tewas karena terjepit bodi truk saat melepaskan dongkrak. Peristiwa itu terjadi saat korban sedang membantu perbaiki truk milik kakaknya yang rusak.

Kabar tragis tersebut dibenarkan Kapolres Mura AKBP Andi Supriadi. Menurutnya, peristiwa itu terjadi di Desa L Sidoharjo, Kecamatan Tugumulyo, Mura, pada Jumat (3/5) petang.

"Iya, telah terjadi seorang warga mengalami kecelakaan kerja diduga terjepit di bagian roda belakang kanan truk Mitsubishi Canter," kata Andi dikonfirmasi detikSumbagsel, Sabtu (4/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi yang mendapat kabar itu, katanya, langsung menuju lokasi kejadian, melakukan pengecekan, penyelidikan, pemeriksaan korban, saksi serta identifikasi dan evakuasi. Korban dikabarkan tewas usai dirujuk ke RS di Lubuklinggau setelah mendapat pertolongan pertama di klinik terdekat TKP.

"Korban meninggal dunia walaupun sempat dilarikan ke Klinik Sudirjo, di Desa F Trikoyo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Mura, untuk mendapatkan perawatan intensif," katanya.

ADVERTISEMENT

Polisi menduga, korban diduga meninggal akibat tubuhnya terjepit bodi truk, tepatnya di pinggang hingga sesak nafas saat hendak melepaskan dongkrak yang masih terpasang di truk Mitsubishi Canter dengan Nopol BG 8203 GJ, di bagian roda belakang bagian kanan.

"Karena di pinggang korban ditemukan luka lecet hingga sesak nafas tidak sadarkan diri, saat diperiksa oleh petugas kesehatan," katanya.

Dari keterangan kepala desa dan warga setempat bahwa, korban kesehariannya sering bermain di rumah HA, yang merupakan orang tua YA, dan sudah seperti keluarga sendiri.

"Korban sudah sering makan, minum, tidur di rumah HA dan antara korban dengan YA, juga sangat akrab, karena sering sama-sama bekerja dan bermain bersama-sama," katanya.

Jenazah korban, sambungnya, saat ini sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.




(dai/dai)


Hide Ads