Percakapan Terakhir 'Wanita dalam Koper' Berujung Dibunuh Arif

Nasional

Percakapan Terakhir 'Wanita dalam Koper' Berujung Dibunuh Arif

Wildan Noviansah - detikSumbagsel
Jumat, 03 Mei 2024 16:52 WIB
Polda Metro Jaya menggelar jumpa pers pengungkapan kasus pembunuhan wanita dalam koper di Cikarang, Bekasi
(Foto: Polda Metro Jaya menggelar jumpa pers pengungkapan kasus pembunuhan wanita dalam koper di Cikarang, Bekasi (Wildan N/detikcom)
Palembang -

Polisi mengungkap percakapan terakhir wanita inisial RM (50) sebelum dibunuh Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29). Korban saat itu mendesak dinikahi pelaku.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi menjelaskan pembunuhan itu terjadi di kamar hotel di Bandung, Jawa Barat pada 24 April 2024. Sebelum terjadinya pembunuhan, Twedi menyebutkan, korban dan tersangka sempat melakukan hubungan suami istri.

"Setelah melakukan hubungan suami-istri terjadilah percakapan. Jadi, korban ini meminta pertanggungjawaban dari tersangka AARN, minta dinikahi. Tersangka AARN menolak," kata Twedi dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan yang sama, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan pembunuhan diawali ketika korban meminta Arif untuk menikahinya. Namun Arif menjawab hubungan keduanya hanya untuk senang-senang semata.

"Korban menanyakan status hubungan mereka yaitu 'kita mau bagaimana?'. Kemudian tersangka jawab 'ini kan cuman seneng-seneng saja. Kita sama-sama mau'," kata Wira.

ADVERTISEMENT

Saat itu korban bersikukuh untuk meminta pertanggungjawaban tersangka Arif untuk menikahinya. Arif kemudian menjanjikan akan menikahi korban asalkan dipinjamkan uang setoran kantor senilai Rp 43 juta. Diketahui korban sendiri merupakan kasir sebuah perusahaan swasta, sementara Arif bertugas sebagai auditor di perusahaan yang sama.

"Korban menyatakan intinya tersangka harus bertanggung jawab untuk nikahin korban. Tersangka jawab 'Kalau pinjem uang setoran ini nanti kita nikah'. Namun korban nolak. Kemudian tersangka tanya 'Mau dinikahin atau tidak?" kata dia.

"Kemudian korban menyatakan, kalau dinikahin ya takut pakai uang perusahaan. Tersangka jawab, 'Saya akan tanggung jawab kalau ada apa-apa di perusahaan ini'. Mungkin karena posisinya sebagai auditor, mungkin bisa bikin laporan di perusahaan yang bisa dikondisikan oleh tersangka," imbuhnya.

Percakapan pun berlanjut hingga korban melontarkan kata-kata yang dianggap menyinggung tersangka Arif. Saat itulah, Arif dengan tega membenturkan kepala korban dan mencekiknya hingga korban meninggal dunia.

"Korban jawab 'Ngapain ngurusin yang kayak gini? saya nggak ikut-ikut. Saya mau setor uang. Ngapain auditor kayak kamu, b*****k'. Perkataan ini yang mungkin menyulut emosi tersangka, yang kemudian tersangka membenturkan kepala korban sehingga pingsan dan disekap mulutnya, selanjutnya dicekik 10 menit," tuturnya.

Curi Uang Rp 43 Juta Buat Resepsi

Usai membunuh korban, Arif mengambil uang Rp 43 juta yang sebelumnya dibawa RM untuk disetorkan ke bank.

"Korban itu kan membawa sejumlah uang yang akan rencana disetorkan dan uang itu adalah uang perusahaan. Uang itu juga diambil oleh tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Ade Ary mengungkapkan, uang tersebut tadinya akan dipakai tersangka Arif untuk menggelar resepsi pernikahannya. Resepsi pernikahan itu sedianya akan dilakukan pada 5 Mei 2024 nanti.

"Rencananya sebagian uang itu akan digunakan untuk resepsi," imbuhnya.

Diketahui, Arif baru menikah dengan pacarnya pada 17 Maret 2024 di Tangerang. Arif dan istrinya itu rencananya akan menggelar resepsi pernikahan.

"Resepsinya rencananya 5 Mei 2024 di Palembang," katanya.




(mud/mud)


Hide Ads