Petani di Banyuasin Tewas Dibacok Depan Istri, Pelaku Ditangkap!

Sumatera Selatan

Petani di Banyuasin Tewas Dibacok Depan Istri, Pelaku Ditangkap!

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Sabtu, 20 Apr 2024 14:01 WIB
Suyanto saat diamankan di kantor polisi.
Foto: Suyanto saat diamankan di kantor polisi. (Dok. Polres Banyuasin)
Banyuasin -

Waris (42), petani di Banyuasin, Sumatera Selatan, tewas dibacok Suyanto. Mirisnya, korban dibacok di hadapan sang istri di rumah. Setelah didalami, pelaku ternyata salah sasaran.

Kasi Humas Polres Banyuasin AKP Sutejo mengatakan, Suyanto saat ini sudah ditangkap setelah kabur dua pekan usai menghabisi nyawa korban.

"Iya benar, untuk pelakunya sudah diamankan tim gabungan Satreskrim Polres Banyuasin dan Polsek Muara Telang," kata Sutejo dikonfirmasi detikSumbagsel, Sabtu (20/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa berdarah itu terjadi rumah korban di Desa Pancamukti, Kecamatan Marga Telang, Banyuasin, pada Jumat (5/4) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB lalu.

"Kejadian itu bermula saat pelaku pada Kamis (4/4) sekitar pukul 22.00 berjalan dari rumahnya di Desa Sumber Mulya dengan membawa sebilah bilah parang menuju ke rumah korban yang berada di Desa Pancamukti," katanya.

ADVERTISEMENT

Kedatangan Suyanto itu, katanya, awalnya bukan mencari korban melainkan mencari anak korban, Rendi. Setiba di TKP, korban lalu mengintip terlebih dahulu situasi rumah korban.

"Sampai di rumah korban sekitar pukul 01.00 WIB, kemudian pelaku mengintip dari jendela dan melihat korban sedang tertidur di ruang tengah rumah korban. Kemudian pelaku mencongkel kunci pintu samping yang terbuat dari palang kayu kecil menggunakan jari tangan dari sela-sela pintu samping yang terbuat dari palang kayu sehingga kunci pintu bisa terbuka, lalu pelaku masuk ke dalam rumah lalu mencari Rendi, anak dari korban," ungkapnya.

Saat dicari, Rendi ternyata tak ada di rumah tersebut. Suyanto yang emosinya tak terbendung lalu begitu saja melampiaskan amarah ke korban. Korban dibacok parang pelaku secara membabi buta di hadapan istrinya.

"Karena Rendi tak ada di rumah, pelaku emosi dan melampiaskan ke korban dengan cara membacok korban pakai parang yang dibawanya dan mengenai leher sebanyak satu kali hingga robek dan saat itu istri korban tak bisa berbuat apa-apa," katanya.

Melihat korban terkapar bersimbah darah, pelaku pun kabur lewat pintu samping rumah. Setelah itu, istri korban berteriak meminta tolong. Selanjutnya, warga datang membantu korban untuk dibawa ke Puskesmas Telang Jaya.

"Namun saat sesampainya di Puskesmas, korban dinyatakan meninggal dunia dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum et repertum. Dari laporan itu, anggota langsung melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang sudah diketahui identitasnya," katanya.

Setelah 2 pekan kabur dari kejaran polisi, tepatnya pada Kamis (18/4) SYT akhir berhasil ditangkap tim gabungan. Suyanto kini diamankan di Satreskrim Polres Banyuasin guna diperiksa lebih lanjut.

Pelaku berhasil ditangkap Satreskrim Polres Banyuasin dan Polsek Muara Telang pada Kamis (18/4).sekitar pukul 01.00 WIB saat berada di rumah keluarganya di Desa Mendis Jaya, Kecamatan Bayung Lincir, Musi Banyuasin (Muba)," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga di Banyuasin, Waris (41), tewas ditikam orang tak dikenal (OTK) di ruang tamu rumahnya, Jumat (5/4/2024). Ia ditemukan tewas dengan darah sudah mengering oleh istrinya.

Dokter Forensik RS Bhayangkara TK II M. Hasan Palembang, dr Indra Syakti Nasution menyebutkan korban mengalami luka tusuk di leher sebelah kanan. Luka tersebut memutus pembuluh darah Waris.

"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap korban berjenis kelamin laki-laki (Waris). Dijumpai adanya luka tusuk di pembuluh darah di leher sebelah kanan," ungkap Indra.

Indra menjelaskan putusnya pembuluh darah tersebut menjadi penyebab kematian korban. Luka tusuk itu sangat dalam sekitar 7 cm, sehingga menyebabkan putusnya pembuluh darah di leher.

"Pembuluh darah kan ada dua di leher, kanan dan kiri. Jika satu saja putus, maka sudah tidak dapat diselamatkan lagi (menyebabkan kematian)," jelas Indra.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads