Penipu Olshop Hipnotis IRT di Palembang, Sempat Ngaku Tentara

Sumatera Selatan

Penipu Olshop Hipnotis IRT di Palembang, Sempat Ngaku Tentara

Zindi Marcella - detikSumbagsel
Sabtu, 20 Apr 2024 08:32 WIB
IRT di Palembang laporkan penipuan olshop.
IRT di Palembang laporkan penipuan olshop. Foto: Zindi Marcella/detikcom
Palembang -

Seorang ibu rumah tangga (IRT) asal OKI yang berinisial EW menjadi korban hipnotis berkedok belanja online. Terlapor bahkan mengaku sebagai tentara kepada korban.

Penipuan tersebut terjadi pada hari Kamis (18/4/2024) pukul 16.30 WIB di rumah korban di daerah Jakabaring, Kota Palembang. Awalnya korban memesan baju di salah satu akun olshop di Instagram. Terlapor meminta korban untuk melakukan pembayaran dua kali. Pembayaran pertama dilakukan untuk baju dan yang kedua untuk kartu member.

"Kamis sore itu saya ditelpon sama admin olshop Instagram tempat pembelian baju itu untuk mentransfer uang pembayarannya baju yang saya pesan," kata EW kepada detikSumbagsel, Jumat (19/4/2024)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama itu saya disuruh transfer untuk uang baju terus yang kedua penipu tersebut meminta untuk transfer biaya member dan dia janji akan mengembalikan uang saya," sambungnya

Pelapor mengakui tidak mengerti cara melakukan transaksi dan akan menunggu anaknya. Akan tetapi penipu bersikeras akan mengajarinya melalui video call.

ADVERTISEMENT

Saat keduanya melakukan video call, terlapor tidak menunjukkan wajahnya. EW mengaku saat itu ia tidak sadar jika sudah melakukan mode bagi layar di WhatsApp hingga mentransfer sejumlah uang kepada terlapor.

"Waktu video call, terlapor mengarahkan saya untuk berbagi layar dan menuju m-banking untuk melakukan transaksi dan secara tidak sadar saya sudah transfer semua isi dari saldo m-banking saya," lanjutnya

Korban merasa saat video call tersebut ia terhipnotis karena secara tidak sadar untuk melakukan transaksi di m-banking. Dia hanya ingat terlapor mengarahkan untuk berbagi layar sehingga pelaku bisa melihat apa yang korban lakukan di ponselnya.

Setelah tersadar bahwa ini penipuan, korban mencoba menghubungi kembali terlapor. Saat dihubungi terlapor membantah ucapan korban, bahkan ia mengaku sebagai anggota tentara.

"Sampai semalam masih bisa dihubungi dan terlapor mengatakan jika itu bukan kesalahannya dan meminta nomor rekening lain untuk transaksi. Waktu saya ancam dan mengatakan kami dari anggota juga si terlapor langsung menghapus KTP tersebut dan langsung memblokir nomor saya," jelasnya.

EW kemudian melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang dan berharap tidak ada lagi korban penipuan lain. Sementara itu, Kepala SPKT Panit II Ipda Mikri membenarkan laporan korban atas penipuan online yang dialami EW.

"Iya benar adanya laporan tersebut dan akan ditindaklanjuti dengan harapan tidak ada korban lain ke depannya," ungkap Ipda MIkri.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads