Kronologi dan Motif Penganiayaan Vera hingga Kritis di Pangkalpinang

Bangka Belitung

Kronologi dan Motif Penganiayaan Vera hingga Kritis di Pangkalpinang

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Kamis, 18 Apr 2024 11:20 WIB
Vera Natalia (38) menjadi korban penganiyaan kekasihnya, Then Tet Liong alias Aliong (73) di Kota Pangkalpinang. Korban ditemukan dengan luka di wajah yang penuh darah.
Foto: Vera Natalia (38) menjadi korban penganiyaan kekasihnya, Then Tet Liong alias Aliong (73) di Kota Pangkalpinang. (dok. Polresta Pangkalpinang)
Pangkalpinang -

Video evakuasi Vera Natalia (38), wanita korban penganiayaan di Kota Pangkalpinang sempat tersebar luas di media sosial. Berdasarkan video yang beredar, tampak Vera diangkat dengan kondisi lemas dan terdengar suara rintihan kesakitan.

Dalam video yang berdurasi 49 detik, Vera diangkat di area Pemakaman Sentosa (China), Kelurahan Sembung Baru, Kecamatan Girimaya, Rabu (17/4/2024). Korban dievakuasi polisi ke RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang untuk mendapat perawatan medis.

Dari foto yang diterima detikSumbagsel, bagian wajah korban penuh dengan luka usai dihajar menggunakan batu bata oleh pelaku. Bahkan mukanya tertutup darah dan giginya lepas bagian depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu polisi belum mengantongi nama pelaku penganiayaan berat tersebut. Nama pelaku terkuak setelah korban menyebutkan nama Aliong, belakangan setelah ditangkap pelaku memiliki nama lengkap Then Tet Liong (73).

Aliong berhasil diamankan oleh anggota Satintelkam Polresta Pangkalpinang saat melintas menggunakan sepeda motor di Jalan Satam dekat RSUD Depati Hamzah, pukul 10.03 WIB.

ADVERTISEMENT

Diduga dihantui rasa takut dan bersalah, pelaku kemudian menenggak racun rumput sebanyak 1 botol. Ketika hendak pulang, pelaku diamankan anggota Satintelkam Polresta Pangkalpinang. Dia kemudian digelandang ke Mapolresta. Ketika diinterogasi, pelaku mengaku sudah meminum racun hingga akhirnya pelaku muntah-muntah.

Polisi pun langsung membawa pelaku ke rumah sakit. Saat dirawat, pelaku dinyatakan tewas pukul 18.45 WIB. Berikut fakta-fakta penganiayaan terhadap korban.

1. Pamit ke Suami Mau Bayar Utang

Vera Natalia (38), diduga dianiaya di Pemakaman Sentosa (China), Kelurahan Sembung Baru, Kecamatan Girimaya, Pangkalpinang. Pelakunya merupakan kekasih gelap korban bernama Then Tet Liong alias Aliong (73).

Berdasarkan keterangan suami korban Apo (60), Vera keluar rumah pukul 06.00 WIB. Pamitnya mau membayar utang kepada rekannya.

"Keluar dari rumah pukul 06.00 WIB, (ngaku) hendak membayar hutang kepada seseorang temannya. (Korban) keluar dari rumah dalam kondisi kurang sehat," kata Apo kepada polisi.

Saat di rumah, sang suami mendapat kabar dari Bhabinkamtibmas bahwa, istrinya sedang di rawat di rumah sakit. Didampingi polisi, dia berangkat menuju rumah sakit dan melihat istrinya dalam kondisi wajah penuh dengan luka, tepatnya pukul 09.38 WIB.

2. Korban Ditemukan oleh Tukang Parkir

Korban pertama kali ditemukan oleh seorang tukang parkir bernama Rizaldi (60) di kawasan Pemakaman Sentosa (China) tersebut. Saat tiba di lokasi, saksi mendengar suara wanita kesakitan meminta tolong.

Vera Natalia ditemukan dengan kondisi telentang dengan wajah berlumuran darah. Lokasinya tak jauh dari sebuah pondok. Rizal kemudian melapor ke Mapolsek Bukit Intan, Polresta Pangkalpinang.

"Kita dapat laporan dari warga pukul 07.30 WIB. (Saksi) melihat korban dalam kondisi terbaring bersimbah darah berada di samping kuburan Sentosa," kata Kapolsek Bukit Intan, AKP Sri Mulyana saat dikonfirmasi.

Kondisi korban saat itu luka bocor di kening kiri, retak di rahang muka dan luka di wajah. Kemudian dievakuasi ke RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.

"Saat dilakukan pemeriksaan oleh tim (dokter), korban ini kan masih sadarkan diri dan menyebutkan satu nama Aliong (terduga pelaku)," ungkapnya.

Polisi langsung memburu pelaku penganiayaan. Pelakunya berhasil ditangkap pukul 10.00 WIB, tak lain adalah kekasih gelap korban, Aliong.

"(Aliong) diamankan saat melintas mengendarai sepeda motor di Jalan Satam belakang Rumah Sakit Umum Depati Hamzah, oleh anggota Sat Intelkam Pangkalpinang," kata Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang AKP Riza Rahman saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (17/4/2024).

3. Motif Penganiayaan

Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang AKP Riza Rahman menyebut motif penganiayaan terhadap korban adalah sakit hati. Menurut pengakuan pelaku, korban ini kerap meminta uang kepada setiap kali bertemu.

"Motif pelaku melakukan penganiayaan berat karena merasa sakit hati kepada korban. (Pengakuan pelaku) korban ini sering memeras pelaku (meminta uang)," kata Riza.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikSumbagsel, korban ini pada malam sebelum kejadian sudah beberapa kali terlibat cekcok. Hal ini diketahui ketika polisi memeriksa percakapan via chat korban dengan pelaku. Sayangnya polisi tak membeberkan isi percakapan keduanya.

Singkat cerita, pelaku dan korban melakukan pertemuan di kawasan Pemakaman Sentosa (China). Disebut-sebut lokasi ini kerap dijadikan tempat pertemuan keduanya di sana.

Keduanya bertemu dan terjadilah aksi penganiayaan terhadap korban. Vera dipukul di bagian wajah menggunakan batu bata hingga tak berdaya dan terkapar penuh dengan darah. Pelaku diduga berniat ingin membunuhnya.

"Saat diinterogasi pelaku mengakui bahwa memang benar telah melakukan penganiayaan terhadap korban (Vera) dengan cara memukul wajah korban dengan batu bata," ujarnya.

Melihat korban tak berdaya lagi, pelaku pergi meninggalkannya. Diduga dihantui rasa takut dan bersalah pelaku kemudian menenggak racun rumput sebanyak 1 botol.

Ketika hendak pulang, pelaku diamankan anggota Satintelkam Polresta Pangkalpinang. Dia kemudian digelandang ke Mapolresta. Ketika diinterogasi pelaku mengaku usai minum racun.

"Setelah diamankan pelaku meminta untuk di bawa ke Rumah Sakit dan mengaku telah minum racun rumput. Jadi pelaku sempat muntah dan mengeluarkan cairan warna biru diduga Racun," tegas Kasat.

Tepat pukul 18.45 WIB, pelaku dinyatakan dokter tewas ketika menjalani perawatan. Sedangkan korban hingga saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang setelah menjalani operasi.

"Iya benar (pelaku tewas), di rumah sakit Bakti Timah ketika menjalani perawatan medis, pukul 18.45 WIB," tegas AKP Riza Rahman.

Hingga kini polisi masih belum bisa mengambil keterangan dari korban. Setelah bisa diajak ngobrol polisi segara mengambil keterangan korban.




(dai/dai)


Hide Ads