Vladimir Kasarski, pria asal Rusia yang membobol mesin ATM di Palembang, Sumatera Selatan sudah ditahan. Ternyata, dalam melancarkan aksinya, dia dibantu hacker asal Mexico. Mereka mengincar mesin ATM jenis lama.
Terungkapnya kasus ini, setelah berawal Vladimir yang mencoba untuk membobol salah satu ATM yang berada di Jalan Bambang Utoyo, Kelurahan 5 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan pada Kamis (28/3/2024) pukul 02.00 WIB.
Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono menjelaskan bahwa Vladimir mengincar mesin ATM jenis lama dengan dibantu oleh hacker asal Mexico. Mereka melakukan aksinya dengan bermodus menggunakan aplikasi Any Desk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, Vladimir masuk ke ATM lalu memasang kabel data yang disambung ke laptop miliknya dan meletakkan laptop di atas kursi plastik serta meninggalkan handphone miliknya di dalam ATM sebagai media thetering laptop dan juga sebagai monitor untuk melihat apakah uangnya sudah keluar dari ATM tersebut.
"Jadi pelaku Vladimir ini sengaja mengincar mesin ATM model lama dari bank terkemuka di Palembang dan kemudian melakukan ilegal akses menggunakan laptop dan dibantu oleh hacker dari Mexico," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (8/4/2024).
Hacker yang diduga berada di Meksiko tersebut bekerja dengan menggunakan identitas nomor luar negeri.
"Hacker ini bisa mengetahui keberadaan mesin ATM model lama. Kami mencurigai ada beberapa pihak lain yang turut membantu hacker tersebut," katanya
Setelah persiapan sudah dilakukan, Vladimir kemudian menunggu di mobilnya sambil mengawasi keadaan sekitar. Saat Vladimir berada di mobil, datang satu pengawas yang sedang berjaga mencurigai mesin ATM yang sedang dibobol oleh pelaku.
"Saat salah satu penjaga yang sedang bertugas di sana mengintip ATM tersebut, terlihat di pintu masuk sudah dikunci menggunakan kunci roda sepeda yang mana di depan pintu sudah dipasangi tulisan 'ATM rusak' dan mesin tersebut sudah ditutupi oleh kain. Saat diintip ternyata ATM tersebut mengeluarkan uang yang banyak secara otomatis," ungkapnya.
Melihat sudah ada penjaga yang curiga dengan aksinya, Vladimir kemudian langsung pergi dari TKP. Uang yang keluar dari mesin ATM tersebut berjumlah kurang lebih Rp 30 juta.
"Setelah 4 hari setelah kejadian tersebut, unit reskrim Polrestabes Palembang dan dibantu oleh unit reskrim Polda Sumsel berhasil mengamankan pelaku Vladimir di salah satu apartemen di Jakarta pada (1/4/2024)." ungkapnya.
Setelah diselidiki lebih lanjut, diketahui bahwa Vladimir pernah ditangkap dan dideportasi atas kasus yang sama.
"Jadi pelaku ini pernah melakukan aksi yang sama yaitu bobol mesin ATM lalu di tangkap oleh kepolisian Polda Metrojaya dan di penjara selama 11 bulan kemudian dideportasi ke Rusia," ungkapnya.
Setelah dideportasi, Vladimir justru kembali ke Indonesia dan melakukan aksi yang sama. Kali ini dia dibantu oleh hacker asal Mexico untuk melakukan aksinya.
"Sebelumnya tersangka ini berhasil membobol ATM di Jawa Timur lalu berhasil mendapatkan Rp 200 juta dan di Jawa Barat ia sukses mengambil Rp 90 juta. Saat di Palembang hampir berhasil mendapat Rp 30 juta namun sudah kepergok saat beraksi oleh petugas keamanan," jelasnya.
"Ini merupakan kejahatan transnasional yang baru pertama kali di ungkap oleh Polrestabes Palembang dan akan dikembangkan lagi untuk menangkap seluruh pelaku yang terlibat," sambungnya.
Vladimir sendiri mengaku awalnya tidak berniat melakukan aksi bobol ATM, namun saat ditawari oleh hacker Meksiko tersebut akhirnya Vladimir memutuskan untuk mengambil pekerjaan tersebut.
"Awalnya saya cuman tinggal di Indonesia terus di tawarkan pekerjaan ini oleh hacker Meksiko itu. Setelah diajarkan cara mengoprasikan alat nya akhirnya saya tertarik dan mengambil pekerjaan ini yang mana hasilnya dibagi 50-50 kalo berhasil," jelasnya
Atas aksinya tersebut, Vladimir kemudian dikenakan dengan Pasal 363 ayat (5) KUHP Juncto 53 KUHPidana dengan ancaman hukuman penjara maksimal 5 tahun.
(csb/csb)