Imbas Santri Tewas di Tebo, Gubernur Jambi Minta Ponpes Ada Guru Psikologi

Jambi

Imbas Santri Tewas di Tebo, Gubernur Jambi Minta Ponpes Ada Guru Psikologi

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Minggu, 24 Mar 2024 19:20 WIB
Ketua Majelis Pertimbangan Partai PAN Jambi, Al Haris
Foto: Gubernur Jambi Al Haris (Ferdi Al Munanda)
Jambi -

Gubernur Jambi Al Haris angkat bicara terkait kematian Airul Harahap (13) yang dibunuh oleh 2 senior di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Kabupaten Tebo. Ia pun meminta Kemenag untuk bertindak agar kejadian tersebut tak terulang lagi.

Diketahui Airul Harahap tewas di tangan kedua seniornya di loteng asrama ponpes pada 14 November 2023 lalu. Airul tewas dianiaya dengan cara dipukul menggunakan kayu hingga tewas.

"Jadi untuk kasus santri ini kan sekarang sudah ditangani pihak kepolisian, dan sudah ada tersangkanya. Kita perihatin melihat ada santri yang tega menghabisi nyawa temannya sendiri dan ini yang mesti kita ubah lagi segera sistem pendidikan santri di Ponpes di Jambi ini," kata Al Haris, Minggu (24/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al Haris pun tidak menduga kematian santri tersebut diatur secara sistematis oleh para pelaku yang masih di bawah umur. Bahkan ia akan segera berkoordinasi dengan pihak Kemenag agar ponpes di Provinsi Jambi menyediakan guru psikologis demi mengatur kelakuan santri agar tak melampaui batas.

"Ini yang harus kita ubah lagi, jika ponpes sudah besar ini yang akan kita minta agar setiap ponpes ada guru psikologisnya. Ini untuk semua ponpes saya kira. Jika di SMA-SMK ada guru BK (bimbingan konseling) di pesantren harus ada guru khusus psikologi. Ini yang akan saya minta secepatnya," ujar Al Haris.

ADVERTISEMENT

Al Haris menilai guru psikolog itu penting di ponpes lantaran selain belajar soal akhlak dan agama, adanya guru soal kejiwaan dan mental anak juga penting. Menurutnya, hal itu bertujuan agar perilaku anak bisa dibaca karena ponpes itu anak-anak yang menempuh pendidikan di sana jauh terhadap orang tua dan keluarga.

"Ini kan bisa terlihat perilaku anak-anak kita, jika sudah mentalnya berubah, lalu sifatnya berubah. Ini kan penting adanya guru psikolog. Dan ini yang harus kita bawa ke semua Pondok Pesantren," ucap Al Haris.

"Saya harus pastikan ini agar kedepan setiap ponpes di Jambi harus ada guru psikolog khusus. Ini harus segera ditindaklanjuti," lanjut dia

Al Haris menegaskan akan secepatnya berbicara dengan Kemenag Jambi dan Kemenag RI untuk membahas soal adanya tambahan pendidikan kejiwaan atau tenaga pendidik soal psikolog agar tidak ada lagi kejadian-kejadian tewasnya santri di Ponpes Jambi.

"Ini akan kita bicarakan lagi secepatnya mengenai hal ini, adanya guru Psikologis," terang Al Haris.




(dai/dai)


Hide Ads