Gadis berinisial IN (23) yang diperkosa berulang kali oleh 10 pria selama 8 bulan hingga hamil telah mendapat pendampingan dari Kementerian Sosial. Setelah mendapatkan informasi mengenai hal itu, perwakilan Kemensos sudah berkunjung ke kediaman korban.
Hal itu diungkapkan Tim UPT Kemensos Sentra Budi Perkasa Palembang, Elmiana Hayati Sari, Rabu (20/3/2024). Dia menjelaskan, tim perwakilan dari Kemensos RI sudah datang ke rumah korban dan melihat langsung kondisi korban yang memprihatinkan.
Elmiana menyebut dari pertemuan itu keluarga telah menyetujui untuk mendapat pelayanan rehabilitasi lanjutan terhadap korban agar tinggal sementara di Sentra Budi Perkasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, di sana kita memberikan pelayanan agar korban direhabilitasi lebih lanjut di UPT-nya Kementerian Sosial, namanya Sentra Budi Perkasa. Informasi terbaru karena kemarin sudah disetujui pihak keluarga, besok (korban) akan diantarkan ke kantor," jelasnya.
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes M Anwar Reksowidjojo mengatakan, sejak laporan terkait kejadian itu diterima hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan dan pendalaman.
"Masih dilakukan penyelidikan," kata Kombes Anwar.
Diketahui, olah TKP oleh Subdit PPA Ditreskrimum Polda Sumsel sudah dilaksanakan pada Minggu (17/3) lalu. Di Kecamatan Sungsang, Banyuasin itu, polisi sudah mengambil keterangan korban dan menyita sejumlah barang bukti di sana.
"Iya, (sudah dibawa) barang-barang dari TKP," katanya.
Dia mengungkapkan, selanjutnya sejumlah barang bukti yang diamankan itu secepatnya akan diserahkan ke laboratorium forensik guna dilakukan penelitian dan pemeriksaan.
"Barang-barang itu akan dilakukan penelitian di labfor," jelasnya.
Sebelumnya, Kuasa hukum IN, Prengki Adiatmo mengungkap informasi terbaru terduga pelaku yang tadinya 8 orang, per hari ini bertambah menjadi 10 orang. Peristiwa yang dialami korban itu, katanya, terjadi pada April-Desember 2023 lalu.
"Kalau kejadiannya itu terjadi antara April 2023 sampai Desember. Semula dari keterangan korban pelakunya ada delapan orang, tapi setelah pendalaman, ada penambahan menjadi 10 orang. Bahkan bisa saja lebih dari situ, karena korban ini lugu dan tak mengerti apa yang sudah dialaminya," ungkap Frengki dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (19/3/2024).
Peristiwa yang dialami korban pada April 2023 lalu itu, katanya, diduga awalnya dilakukan pelaku inisial KH. Melihat kepolosan dan keluguan korban yang seperti orang linglung, KH kala itu memanfaatkan dan membujuk rayu hingga memperkosa korban di sebuah gubuk di Desa Sungsang, Banyuasin.
Karena merasa aman atas aksi pertamanya, KH kembali memanfaatkan kondisi psikis korban yang benar-benar tak paham jika ia sebenarnya merupakan korban kekerasan seksual. KH lalu mengajak rekannya, RI agar dapat bersama kembali memperkosa korban.
"Kejadian ini menurut korban tak hanya dilakukan KH dan RI, selama kurun waktu tersebut (April-Desember 2023), tapi juga oleh FR, AN, TA, TM, IF, HR, TO dan SY. Kemungkinan besar pelaku malah bisa bertambah lagi," katanya.
Laporan korban terkait kejadian itu sudah diterima di Polda Sumsel, dengan nomor: LP/B/275/III/2024/SPKT/Polda Sumsel, yang diterima dan ditandatangani atas nama Kepala SPK, KA Siaga III AKP Syaiful. Saat ini laporan itu tengah diusut Subdit PPA Ditreskrimum Polda Sumsel.
"Korban saat ini berdasarkan hasil USG sedang hamil usia kandungan enam bulan. Kita berharap tindakan kekerasan seksual yang termasuk eksploitasi karena korban merupakan orang yang tak paham dengan apa yang dialaminya atau keterbelakangan mental itu, agar secepatnya dapat diusut tuntas dan para pelakunya dapat dihukum atas perbuatannya," jelasnya.
(dai/dai)