Pengacara keluarga santri di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Tebo, Jambi mengungkap detik-detik sebelum korban tewas. Dalam rekaman CCTV, korban Airul Harahap (13) tampak masih berjalan dalam kondisi normal beberapa menit sebelum meninggal.
"Dari CCTV lantai 1 itu, bahwa di jam 17.41 WIB, Ananda Almarhum Airul ini dalam kondisi sehat," kata Rifki Septiano, pengacara keluarga korban dari Tim 911 Hotman Paris, Senin (18/3/2024).
Rifki mengungkapkan dalam rekaman itu, Airul tampak naik ke lantai 3 gedung asrama ponpes. Di lantai atas ponpes diketahui tidak ada CCTV yang merekam kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama kemudian sekitar pukul 18.30 WIB, korban ditemukan meninggal oleh temannya. Namun, keluarga mencurigai banyaknya orang yang membantu saat korban turun.
"Dia di lantai bawah itu ke lantai atas itu jaraknya hanya sekian menit. Setelah dari atas itu dia digotong (sudah meninggal dunia) ke bawah. Artinya ramai di atas itu," sebutnya.
Sekira pukul 18.30 WIB, ayah korban Salim Harahap ditelepon tetangganya, Sugianto. Sugianto memberitahu anak Salim meninggal di pondok pesantren. Salim pun langsung bergerak ke pondok.
Di perjalanan, Salim bertemu dengan mobil yang membawa jasad anaknya. Salim meminta untuk tidak langsung di antar ke rumah, namun diantar ke RSUD Sultan Thaha Syaifudin Tebo.
"Sebelum jenazah datang, ayahnya ini sempat bertanya, kalau anaknya meninggal karena apa dan pihak ponpes menjawab kalau anaknya meninggal tersengat aliran listrik," bebernya.
Usai di RSUD, jasad korban divisum luar. Pada 16 November, jasad korban disemayamkan. Selanjutnya 17 November keluarga korban membuat laporan ke polisi.
Lalu, 20 November dilakukan ekshumasi oleh dokter ahli forensik dr Erni Situmorang dari RS Bhayangkara Jambi. Lalu pada 6 Desember hasil autopsi jada korban keluar.
"Hasilnya, ditemukan luka akibat kekerasan benda tumpul, memar di atas mata kiri, batang tengkorak, kepala belakang patah, rahang bawah kanan patah, patah tulang bahu kanan, patah tulang rusuk kiri dan kanan," ungkapnya.
Sampai saat ini, polisi masih belum menetapkan tersangka. Keluarga korban terus mencari keadilan hingga mengadu ke Hotman Paris.
(des/des)