Ayah Santri Tewas di Lampung Ngaku Temukan Kejanggalan hingga Lapor Polisi

Lampung

Ayah Santri Tewas di Lampung Ngaku Temukan Kejanggalan hingga Lapor Polisi

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Senin, 04 Mar 2024 11:00 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Lampung Selatan -

Muhammad Fiqih, santri Pondok Pesantren Miftahul Huda 606 Lampung Selatan tewas usai mengikuti kegiatan pencak silat. Keluarga korban mengaku menemukan sejumlah kejanggalan pada kematian anaknya hingga berujung laporan ke polisi.

Dari informasi yang dihimpun detikSumbagsel, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (3/3/2024) siang di dalam lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Huda 606.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah saat dikonfirmasi detikSumbagsel mengatakan penyelidikan dilakukan berawal ketika keluarga korban ini mendapatkan kabar atas kematian Fiqih yang menurut mereka ditemukan sejumlah kejanggalan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berawal dari ayah korban dihubungi oleh para santri yang mengabarkan bahwa Muhammad Fiqih sudah meninggal dunia dan jasadnya berada di rumah sakit. Ayah korban ini kemudian mendatangi rumah sakit untuk melihat dan memastikan kabar tersebut," katanya, Senin (4/3/2024).

Setibanya di Rumah Sakit Bob Bazaar Kalianda, ayah korban bernama Acep Marwan mendapati kondisi putranya telah terbujur kaku. Disana dia mendapatkan informasiny bahwa korban sebelumnya mengikuti kegiatan pencak silat.

ADVERTISEMENT

"Dia mengaku mendapatkan kabar putranya sebelum meninggal dunia tengah mengikuti ekstrakurikuler yakni pencak silat. Korban ini tengah mengikuti ujian kenaikan sabuk setingkat lebih tinggi, kegiatan ini berlangsung di lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Huda 606," jelas Umi.

Selain itu, lanjut Umi, ayah korban ini mendapati sejumlah kejanggalan dalam kematian putranya.

"Ayah almarhum Muhammad Fiqih ini merasa ada kejanggalan dalam kematian putranya sehingga dia melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Lampung Selatan dan hingga kini masih dilakukan penyelidikan," ungkap dia.

Meski begitu, Umi belum merincikan kejanggalan apa yang ditemukan pada kemarin Muhammad Fiqih.

Diberitakan sebelumnya, seorang santri Pondok Pesantren Miftahul Huda 606 Lampung Selatan meninggal. Santri bernama Muhammad Fiqih diduga meninggal usai mengalami penganiayaan saat mengikuti kegiatan pencak silat.

Korban saat itu tengah mengikuti ujian pencak silat untuk kenaikan sabuk setingkat lebih tinggi. Setelah mengalami sejumlah pukulan, korban kemudian tak sadarkan diri dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik membenarkan adanya peristiwa meninggalnya seorang santri di Kabupaten Lampung Selatan.

"Benar, ada seorang santri di Lampung Selatan siang tadi meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan pencak silat di lingkungan Pondok Pesantren Miftahul Huda 606 di Kecamatan Kalianda," katanya kepada detikSumbagsel, Minggu (3/3/2024).

Dia menuturkan, korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bob Bazaar Kalianda untuk dilakukan visum."Sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum," ungkap Umi.




(dai/dai)


Hide Ads