Ini Motif Komplotan Serang Pemuda di Babel hingga Kepala Robek-Jari Putus

Sumatera Selatan

Ini Motif Komplotan Serang Pemuda di Babel hingga Kepala Robek-Jari Putus

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Jumat, 19 Jan 2024 08:30 WIB
Pelaku penyerangan terhadap korban Muhammad Resi di Pangkalpinang.
Foto: Dok. Polresta Pangkalpinang
Pangkalpinang -

Polisi telah menangkap komplotan penyerahan terhadap Muhammad Resi (19) hingga menyebabkan kepala robek dan lima jarinya putus di Jalan Soekarno Hatta, Kota Pangkalpinang. Motifnya tak lain adalah balas dendam, karena adik dari salah satu pelaku dikeroyok.

"Motif pelaku dalam aksi kekerasan jalanan atau tindak pidana penganiayaan berat (Anirat) adalah aksi balas dendam," jelas Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang Kompol Evry Susanto, kepada detikSumbagsel, Kamis (18/1/2024).

Pelakunya adalah Agustian alias Agus (22), Fairuzwafi Forfam Zur alias Wafi (20), Soni (22) dan anak di bawah umur berisnial ES (17). Mereka ditangkap tim Gabungan Satreskrim dan Intelkam Polresta Pangkalpinang dengan Jatanras Polda Babel dari lokasi yang berbeda, Kamis (18/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi balas dendam itu, kata Evry, berawal pelaku Wafi mendapat cerita dari adik kandungannya. Saat itu adiknya mengaku diserang sekelompok pemuda di Desa Mesu, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah.

Tak terima, Wafi mengumpulkan rekannya untuk membalas dendam terhadap pelaku penggeroyokan adiknya itu. Kemudian, Agus, Soni, Es dan pelaku yang masih buron berinisial DL, mereka berkumpul.

ADVERTISEMENT

"Pelaku Wafi mengajak beberapa rekannya untuk melakukan pencarian dan aksi balas dendam terhadap pelaku yang menyerang adik kandungnya," tegas Kasat.

Namun mereka tak mengantongi identitas pelaku penyerangan terhadap adik Wafi. Alhasil mereka pun menyerang dan mengejar pengemudi motor yang melintas secara brutal.

"Wafi tidak mengenali pelaku (penyerangan terhadap adinya). Kemudian mereka melakukan (penyerangan) secara acak sengaja mengejar pengemudi motor yang melintas. Dan melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam," ujarnya.

Kepada polisi, pelaku Wafi mengaku tidak memiliki permasalahan atau balas dendam dengan kelompok tertentu. Hal itu dilakukan murni membalas dendam atas nama adiknya.

Hingga saat ini, polisi masih memeriksa para pelaku. Berandal jalanan itu belum bisa diminta wawancara langsung.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads