Polisi terus mengusut kasus penganiayaan terhadap petani wanita berinisial SM, di Bayung Lencir, Musi Banyuasin (Muba), yang nyaris tewas usai babak belur hingga patah gigi dianiaya adik iparnya. Selama satu bulan buron, polisi yang sudah mengantongi identitas pelaku masih melakukan pengejaran.
Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Bondan Try Hoetomo yang sebelumnya menerima laporan keluarga korban saat menjadi Kapolsek Bayung Lencir menyebut, polisi telah melakukan pengejaran terhadap pelaku ke beberapa lokasi, namun keberadaannya belum ditemukan.
"Anggota lidik terus terkait kasus perselisihan antara keluarga itu, tapi keberadaan pelaku masih belum ditemukan," kata Bondan dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (28/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, lanjutnya, tim dari Unit Reskrim Polsek Bayung Lencir dan Satreskrim Polres Muba masih terus melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) mencari keberadaan pelaku.
"Sementara ini anggota masih terus pulbaket mencari keberadaan pelaku tersebut untuk dilakukan pengejaran dan penangkapan," jelas Bondan.
Sebelumnya, SM, petani di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, babak belur hingga patah gigi dihajar adik iparnya sendiri. Hal itu terjadi diduga karena pelaku tak terima ditegur korban.
"Kalau dari informasinya ya kurang lebih ya memang begitulah (pelaku tersinggung ditegur korban)," kata anak SM, HR kepada detikSumbagsel, Senin (20/11/2023).
Berdasarkan keterangan SM, peristiwa nahas yang dialaminya itu terjadi di perkebunan kelapa sawit Desa Pulau Gading, Bayung Lencir, Muba pada Kamis (16/11/2023) petang. Saat kejadian, SM disebut pulang dari bertani.
"Kami sempat mencari, kami kan waswas kenapa mamak sudah sore tak pulang-pulang. Saat kami cek ke kebun, kami temukan mamak sudah terkapar dan lemas," kata pria beranak satu tersebut.
Saat ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB, SM dalam keadaan nyaris tewas dengan menderita luka memar pada bagian wajah hampir menyeluruh (bonyok), di leher, kepala hingga lima gigi patah.
"Kata mamak dia dipukul mamang (paman) pakai kayu sampai jadi seperti itu (lukanya). Dipukul pakai kayu di wajah, leher, kepala, ada gigi lima yang patah. Langsung kami bawa ke rumah dan setelah itu kami bawa mamak ke rumah sakit," katanya
Karena masih sibuk mengurus SM di RS Bayung Lencir, suaminya, SD pun baru bisa melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Bayung Lencir, pada Sabtu (18/11/2023).
"Hari Sabtu (18/11) nya saya baru bisa laporan ke polisi, karena sibuk di rumah sakit. Iya, laporan sudah diterima polisi di sana, ada tanda terimanya," kata SD, terpisah.
(dai/dai)