6 Fakta KDRT Supri-Nurlaela di Bangka: Istri Buta, Suami Ditembak Mati Polisi

Bangka Belitung

6 Fakta KDRT Supri-Nurlaela di Bangka: Istri Buta, Suami Ditembak Mati Polisi

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Selasa, 05 Des 2023 14:30 WIB
Supri penganiaya istri siri ditembak mati polisi.
Foto: Dok. Polda Bangka Belitung
Bangka Barat -

Seorang pria di Bangka Barat, bernama Supri (49) tega menganiaya istri sirinya Nurlaela (34) dengan linggis. Akibatnya, korban mengalami kebutaan pada dua bola matanya. Bukan hanya itu, dia juga mengalami patah tangan, luka lebam di sekujur tubuh dan mulut harus dijahit.

Mata Nurlaela Terluka Parah hingga Buta

Peristiwa nahas yang dialami korban terjadi di rumah mereka di Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang, Bangka Barat, Minggu (26/11/2023).

"Kondisi korban mengalami luka parah, di bagian tangan hampir patah dan di bagian mata. Saat ini menjalani perawatan di RSBT Pangkalpinang dan kedua bola matanya sedang dioperasi," kata Kapolsek Tempilang Iptu Intan Diputra, kepada detikSumbagsel, Selasa (28/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, sehari setelah kejadian itu, keluarga korban baru melaporkan peristiwa yang dialami oleh Nurlaela.

"Keluarga korban baru melaporkan keesokan harinya, tidak ada barang bukti apapun yang tertinggal," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Penganiayaan Diketahui Anak

Aksi penganiayaan yang dilakukan Supri terhadap istri sirinya diketahui oleh sang anak berinisial NL (13). Dari situlah kasus ini terungkap dan nyawa Nurlaela berhasil diselamatkan.

Kata dia, kejadian berawal saat dirinya mendengar suara rintihan sang ibu yang didengarnya dalam kamar.

"Malam itu saya terbangun, saya dengar suara ibu seperti kesakitan (merintih). Awalnya saya anggap itu biasa, karena memang sering cekcok mulut," tutur NL ditemui di RSUD Soekarno, Sabtu (2/12/223).

Namun, suara sang ibu malam itu terdengar makin lama suaranya makin mengecil. Dia pun memberanikan diri melihat ke kamar ibunya.

Saat itu, dia melihat pelaku yang tak lain adalah ayah tirinya sedang menghajar ibunya hingga penuh darah di dalam kamar dengan keadaan lampu dimatikan.

"Kondisinya lampu dimatikan (saat itu) terdengar suara pukulan, ibu sudah kondisi berdarah. Dia (Supri) melihat ke arah saya seperti penuh dendam," ujarnya.

Melihat itu, NL pun langsung melarikan diri keluar dari rumah meminta pertolongan ke warga setempat. Warga kemudian datang dan pelaku melarikan diri melalui jendela rumah dengan membawa tas berisikan pakaian dan motor.

"Saya lari meminta tolong (ke warga). Saya tidak tahu dipukul pakai apa, karena gelap dan lampu dimatikan. Ibu ditolong tetangga," ujarnya.

Polisi Bentuk Tim Khusus

Kapolres Bangka Barat, AKBP Ade Zamrah mengatakan, saat ini pelaku sedang dalam pengejaran tim gabungan dari Polres Bangka Barat, Polsek Tempilang dan Polda Bangka Belitung.

"(Supri) sudah tersangka. Kita masih berupaya menangkap tersangka, tim gabung dari Jatanras Polda Babel, Polres Bangka Barat dan Polsek Tempilang masih di lapangan," katanya dikonfirmasi detikSumbagsel, Minggu (3/12/2023).

Dia mengatakan bahwa Supri telah masuk dalam daftar pencarian orang (SPO). Bukan itu saja, pelaku juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Iya (Supri) sudah (masuk) daftar pencarian orang (DPO)," uajrnya.

Pelaku Tewas Ditembak

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan polisi akhirnya berhasil mengendus persembunyian Supri di kawasan tambang timah Kuruk, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Senin (4/12/2023) pukul 03.00 WIB.

Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Jojo Sutarjo mengatakan bahwa proses penangkapan pelaku tidak mudah. Sebab, lanjutnya, saat akan diringkus pelaku melakukan perlawanan dengan menyerang dengan menggunakan parang sehingga petugas terpaksa mengeluarkan tembakan tegas dan terukur.

"Tersangka ini menyerang anggota dengan parang. Sehingga dengan tindakan tegas dan terukur tim melumpuhkan tersangka tersebut," katanya, kepada detikSumbagsel, Senin.

Setelah berhasil dilumpuhkan, pelaku dilarikan ke Puskesmas Lubuk Besar untuk diberikan perawatan.

"(Setelah terkena tembakan) tersangka dibawa ke puskesmas terdekat untuk diberikan perawatan. Saat menjalani perawatan, petugas menyatakan kondisi tersangka dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.

Supri Aniaya Istri Dengan Linggis

Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Zamrah mengatakan bahwa pelaku menganiaya istri sirinya dengan menggunakan linggis hingga membuat korban mengalami kebutaan.

"Pas malam kejadian, pelaku melihat istrinya bangun (tidur) mau minum. Kemudian dipeluk dari belakang selanjutnya dilakukan penganiayaan," katanya.

Saat itu, lanjutnya, pelaku menghajar korban menggunakan besi panjang atau linggis, diawali dengan memukul wajah korban mengenai bola mata, gigi, rahang dan bagian kepala lainnya.

Motif Masalah Ekonomi

Ade mengatakan bahwa penganiayaan yang dilakukan Supri terhadap istri sirinya karena masalah ekonomi. Pelaku yang gelap mata lantas menganiaya korban hingga buta.

"Motif ekonomi, sering cek-cok, masalah keuangan rumah tangga," katanya Senin.

Sebelum peristiwa penganiayaan yang terjadi pada Minggu (26/12/2023) dini hari, Supri dan istri sirinya sempat ribut soal uang gadai motor senilai Rp 2 juta. Tersangka menanyakan kepada istrinya mengenai uang tersebut, namun ternyata sudah habis untuk keperluan anak dan rumah tangga.

"(Sebelum peristiwa terjadi) menurut korban, berawal pelaku menanyakan uang sebesar Rp 2 juta, uang tersebut adalah uang dari gadai sepeda motor. Saat itu korban menjawab, uangnya telah habis untuk keperluan keluarga atau keperluan anak," katanya.

Mendengar jawaban korban, lanjut Ade, Supri yang terkenal memiliki sifat pemarah ini malah mengungkit uang-uang yang dipegang Nurlaela selama ini. Hal inilah yang memantik kedua pasangan nikah siri ini terlibat cekcok hingga berujung korban mengalami kebutaan.

"Jadi saat itu lakinya kembali mengungkit masalah uang-uang yang lain yang selama ini ada pada istrinya. Kemudian mereka sempat cekcok ribut pada malam sebelum kejadian," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa dalam kejadian ini tidak ada motif lain kecuali faktor ekonomi.

"Murni persoalan faktor ekonomi, tak ada motif perselingkuhan atau yang lainnya," jelasnya.




(Candra Setia Budi/des)


Hide Ads