Didatangi Keluarga Bripka Edi, Dodi Ngaku Tak Ada Bahas Ganti Rugi

Palembang

Didatangi Keluarga Bripka Edi, Dodi Ngaku Tak Ada Bahas Ganti Rugi

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Kamis, 21 Des 2023 08:31 WIB
Oknum polisi yang ancam pemobil pakai sajam di Palembang ngaku khilaf dan minta maaf.
Bripka Edi Purwanto (Foto: Dok. Polrestabes Palembang)
Palembang -

Dodi (34), pemobil yang diancam Bripka Edi Purwanto dengan senjata tajam mengaku bahwa istri dan kerabat pelaku sudah datang ke rumahnya untuk meminta maaf. Namun, dalam kunjungannya mereka tidak ada membahas soal ganti rugi kerusakan mobil yang dialami korban.

Bukan itu saja, kata Dodi, keluarga pelaku juga tidak ada membahas ingin berdamai. Mereka datang hanya meminta maaf atas kelakuan Bripka Edi yang sudah mengancamnya dengan sajam.

"Kemarin (19/12/2023) istri dan kakaknya suami-istri datang ke rumah saya. Mereka datang hanya sekedar meminta maaf saja. Kalau soal itu ya sebagai manusia tentu saya maafkan. Tapi, mereka tidak ada omongan mau ngajak damai atau mau bagaimana. Apalagi omongan mau ganti mobil saya yang rusak, itu tidak ada. Ya saya juga kan tidak mau ngomong minta ganti. Kalau diganti ya ayo, nggak diganti juga nggak apa-apa," katanya kepada detikSumbagsel, Rabu (20/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dodi mengaku, usai pengancaman yang dilakukan Bripka Edi dengan sajam membuat dirinya trauma. Apalagi, sambungnya, saat kejadian dirinya sempat didorong dengan keras dan dicekik oleh pelaku.

"Saya sampai sekarang trauma, psikislah ya, gimana nggak trauma, saya itu keras didorongnya, leher saya dicekik kayak itu," ujarnya.

Dodi membantah pernyataan polisi menyebut sajam yang digunakan Edi merupakan dongkrak. Hal itu karena Dodi menyaksikan secara langsung jika sajam itu berjenis pisau sangkur.

ADVERTISEMENT

"Polisi bilang itu (sajam) dongkrak, itu tidak benar. Itu tuh pisau sangkur dan saya lihat sendiri kok, ada saksinya, dan di video juga ada. Mana bukti kalau itu dongkrak nggak ada kan polisi lihatkan buktinya ke wartawan?," jelasnya.

Meski begitu, Dodi mengaku lega mendengar kabar Bripka Edi sudah diamankan dan ditetapkan tersangka.

Menurutnya, Edi sudah sepantasnya diproses hukum karena ulahnya telah merusak citra institusi Polri. Dia pun berterima kasih kepada awak media, Polrestabes Palembang dan Polda Sumsel yang sudah sejauh ini mengawal peristiwa tak mengenakan yang ia alami.

"Saya itu cuma minta keadilan yang pastinya, terus juga memberikan efek jera jadi sebagai anggota (Polri) itu jangan arogan kalau di jalan. Dan juga aku ucapkan terima kasih kepada media, netizen dan Polri saya juga terima kasih sudah cepat tanggap. Jangan gara-gara ulah dia nama polisi secara keseluruhan jadi rusak," ungkapnya.




(csb/csb)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detiksumbagsel


Hide Ads