Kronologi Versi Keluarga soal Bayi Diduga Jadi Korban Malapraktik RS di Jambi

Jambi

Kronologi Versi Keluarga soal Bayi Diduga Jadi Korban Malapraktik RS di Jambi

Dimas Sanjaya - detikSumbagsel
Kamis, 14 Des 2023 09:31 WIB
Nanda Yuffa, ibu dari Alfatih (bayi 15 bulan yang diduga jadi korban malapraktik di Jambi).
Foto: Dimas Sanjaya/detikcom
Jambi -

Bayi berusia 15 bulan bernama Alfatih Rizki Ananda meninggal dunia diduga menjadi korban malapraktik RS di Jambi. Pihak keluarga menilai tim medis yang menanganinya lalai.

Anak dari ibu bernama Nanda Yulfa, warga Perumahan Villa Ratumas, Kota Jambi itu awalnya dirawat di RS Royal Prima karena keluhan demam. Alfatih dibawa ke rumah sakit pada 9 September 2023 pada pukul 23.00 WIB.

Tarmizi selaku kuasa hukum keluarga korban mengungkapkan saat pertama dibawa ke RS, bayi tersebut awalnya masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD). Saat di IGD, pihak RS memberi dua pilihan untuk pulang atau dirawat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, keluarga meminta agar bayi dirawat dan masuk ke ruang rawat inap. Setibanya di ruang rawat inap, pada pukul 05.00 WIB kondisi bayi dalam keadaan panas demam.

"Sarannya (dari keluarga) lebih baik dirawat, karena hari sudah malam kasihan si dedeknya itu karena pulang jauh. Kondisinya itu panas lagi. Setelah itu orang tua bayi itu meminta kepada perawat untuk melihat," kata Tarmizi saat ditemui di rumah korban, Rabu (13/12/2023).

ADVERTISEMENT

Pada pagi hari, sang bayi masih demam tinggi. Keluarga pun menanyakan kapan jadwal praktik dokter anak kepada perawat.

"Perawat ini menjawab, belum jamnya. Hingga pukul 08.00 WIB bayi itu kedinginan dan menggigil. Kemudian perawat mematikan AC dan barulah disuntik," sambungnya.

Saat dilakukan penyuntikan, berdasarkan keterangan keluarga korban, perawat itu masih bingung apakah harus menyuntik paracetamol dahulu atau antibiotik.

"Jadi dimintalah sama saudara korban untuk (disuntik) paracetamol dahulu. Pada suntikan kedua, mau dikasih antibiotik itu tidak dicek dahulu. Biasanya kan kalau dikasih cek dulu, 30 menit baru disuntik kembali, ini malah tidak, langsung disuntik saja," jelasnya.

Tak lama kemudian, bayi tersebut mengalami kejang-kejang dan kembali disuntik. Selanjutnya dimasukkan selang dari mulut bayi tersebut.

Pemasangan selang di mulut sempat gagal. Bayi menyemburkan darah dari mulut. Lalu, selang dimasukkan untuk kedua kali dan berhasil. Namun tidak lama kemudian bayi tersebut meninggal dunia.

"Saat masukkan selang dari mulut itu tidak ada izin secara tertulis. Waktu pasang selang itu perawatnya milih-milih, karena ada dua selang 'yang ini bukan, yang ini bukan' begitu. Setelah beberapa jam bayi itu meninggal dunia badannya biru. Sampai sekarang penjelasan dari pihak RS Royal Prima Jambi belum ada," ujar Tarmizi.

Tarmizi menyebut pihaknya sudah mempertanyakan pertangunggjawaban hal tersebut ke RS Royal Prima. Bahkan, kata dia, beberapa pihak sudah mengakui kelalaian itu.

"Beberapa perawat menjawab 'Iya bu, itu kelalaian saya'. Kita menduga ini malapraktik, ada kealpaan. Prosedurnya seperti apa, dan pelayanannya seperti apa. Harapan ke depan agar RS Royal Prima Jambi lebih kooperatif. Kita mencari keadilan untuk korban," tutupnya.

Sampai saat ini, pihak RS Royal Prima belum bersedia memberikan keterangan. Meskipun sejumlah awak media sudah mendatangi pada Rabu siang.

Diberitakan sebelumnya, bayi laki-laki berusia 15 bulan bernama Alfatih Rizki Ananda meninggal dunia diduga menjadi korban malpraktik di Rumah Sakit Royal Prima Jambi. Kasus itu kini tengah dalam penyelidikan Polda Jambi.

Kanit 1 Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi AKP Darma Adi Waluyo membenarkan adanya laporaan dugaan malpraktik itu. Dugaan malpraktik itu terjadi pada 9 September 2023, dan dilaporkan ke Polda Jambi pada 24 Oktober 2023.

"Untuk laporan sudah kami tindak lanjuti, kami sudah melakukan klarifikasi terhadap saksi-saksi dari pihak korban, kemudian kita sudah mengirimkan undangan klarifikasi kepada pihak rumah sakit," kata Darma, Rabu (13/12/2023).




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads