Bayi laki-laki berusia 15 bulan bernama Alfatih Rizki Ananda meninggal dunia diduga menjadi korban malapraktik di Rumah Sakit (RS) Royal Prima Jambi. Kasus itu kini dalam penyelidikan Polda Jambi.
Kanit 1 Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi AKP Darma Adi Waluyo membenarkan adanya laporan dugaan malapraktik itu. Dugaan malapraktik itu terjadi pada 9 September 2023 dan dilaporkan ke Polda Jambi pada 24 Oktober 2023.
"Untuk laporan sudah kami tindak lanjuti. Kami sudah melakukan klarifikasi terhadap saksi-saksi dari pihak korban, kemudian kita sudah mengirimkan undangan klarifikasi kepada pihak rumah sakit," katanya, Rabu (13/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak kasus ini dilaporkan, polisi sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi dari keluarga korban. Mereka juga masih mengumpulkan saksi, bukti, dan petunjuk dari kasus ini.
"Saat ini masih proses penyelidikan karena kami baru melakukan klarifikasi terhadap saksi-saksi dari pihak korban, saksi sudah 2 orang," ujarnya.
Darma menjelaskan keterangan awal dari dari keluarga bayi laki-laki itu awalnya mengalami panas dan kejang-kejang. Kemudian bayi tersebut dibawa ke RS Royal Prima hingga dirawat di ruang ICU.
"Kemudian di ICU, oleh perawat dimasukkan selang melalui mulut untuk mengambil lendir. Tapi di situ ada darah dari bayi yang meninggal tersebut, setelah beberapa lama dibawa ke ruang rawat inap dan tak lama sesudah itu bayinya meninggal," jelas Darma.
Pihak RS 2 Kali Mangkir
Lebih lanjut, Darma menyebutkan penyidik telah mengirimkan surat klarifikasi kepada pihak rumah sakit sebanyak 2 kali. Namun, pihak rumah sakit tak kunjung mengindahkan panggilan tersebut.
"Sudah 2 kali kami kirimkan surat klarifikasi, tapi sampai saat ini pihak rumah sakit tak kunjung hadir," terangnya
Untuk memastikan kepastian hukum, polisi dalam waktu dekat akan mendatangi langsung RS Royal Prima untuk klarifikasi kepada tim medis. Di samping itu, pihaknya juga akan meminta keterangan ahli medis.
"Kita akan datangi untuk meminta klarifikasi perawatan dan dokter. Sambil berjalan proses penyelidikan ini, nanti kalau memang perlu kami akan kordinasi dengan ahli. Untuk minggu depan akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)," ungkapnya.
Sementara itu, RS Royal Prima belum memberikan keterangan terkait kasus ini. Pada Rabu siang, sejumlah awak media mendatangi RS Royal Prima. Namun pihak RS belum bersedia memberikan keterangan.
(csb/des)