Polisi mengungkap motif penganiayaan yang dilakukan Supri (49) terhadap istri sirinya Nurlaela (34) hingga mengalami kebutaan. Penganiayaan bermula dari cekcok soal ekonomi.
"Motif ekonomi, sering cek-cok, masalah keuangan rumah tangga," kata Kapolres Bangka Barat, AKBP Ade Zamrah kepada detikSumbagsel, Senin (4/12/2024).
Sebelum peristiwa penganiayaan yang terjadi pada Minggu (26/12/2023) dini hari, Supri dan istri sirinya sempat ribut soal uang gadai motor senilai Rp 2 juta. Tersangka menanyakan kepada istrinya mengenai uang tersebut, namun ternyata sudah habis untuk keperluan anak dan rumah tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Sebelum peristiwa terjadi) menurut korban, berawal pelaku menanyakan uang sebesar Rp 2 juta, uang tersebut adalah uang dari gadai sepeda motor. Saat itu korban menjawab, uangnya telah habis untuk keperluan keluarga atau keperluan anak," kata dia.
Mendengar jawaban korban, lanjut Kapolres, Supri yang terkenal memiliki sifat pemarah ini malah mengungkit uang-uang yang dipegang Nurlaela selama ini. Hal inilah yang memantik kedua pasangan nikah siri ini terlibat cekcok.
"Jadi saat itu lakinya kembali mengungkit masalah uang-uang yang lain yang selama ini ada pada istrinya. Kemudian mereka sempat cekcok ribut pada malam sebelum kejadian," ungkap Ade.
Cekcok tersebut berlanjut lantaran korban kembali meminta uang kepada pelaku. Supri diduga gelap mata, kemudian melakukan penganiayaan kepada istri sirinya itu.
"Istri sirinya itu meminta duit terus menerus dan cekcok terus terkait masalah uang gadai motor dan masalah lainnya. Pas malam kejadian, pelaku melihat istrinya bangun (tidur) mau minum. Kemudian dipeluk dari belakang selanjutnya dilakukan penganiayaan," kata Ade.
Saat itu pelaku menghajar korban menggunakan besi panjang atau linggis, diawali dengan memukul wajah korban mengenai bola mata, gigi, rahang dan bagian kepala lainnya.
Polisi menyebut tidak ada motif lain kecuali faktor ekonomi. "Murni persoalan faktor ekonomi, tak ada ada motif perselingkuhan atau yang lainnya," jelas Ade.
Hingga saat ini Nurlaela masih menjalani perawatan intensif di RSUD Provinsi Bangka Belitung. Korban baru selesai menjalani operasi kedua yakni operasi tangan dan mulut. Sementara, jenazah pelaku rencananya akan diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
(mud/mud)