Kapolres Musi Rawas Utara (Muratara) AKBP Koko Arianto mengatakan Brigpol RS yang meninju warga bernama Darmadi (52) sedang dalam pencarian. Saat ini kasusnya sudah ditangani Seksi Propam.
"Tetap kami proses, dan saat ini pelaku sedang kami kejar. Mudah-mudahan pelaku bisa segera ditangkap," ungkapnya saat dikonfirmasi, Jumat (24/11/2023).
Kata Koko, jika Brigpol RS berhasil ditangkap dan diperiksa, hasilnya akan segera disampaikan ke publik secara transparan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti ya mas, info lengkap pasti saya sampaikan setelah pemeriksaan yang bersangkutan," ungkapnya.
Koko mengatakan saat kejadian, Polres Muratara tidak pernah mengeluarkan surat perintah razia kepada Brigpol RS."Dia tidak sedang bertugas (saat kejadian)," ungkapnya.
Bahkan, lanjutnya, Brigpol RS lebih dari empat bulan sudah duduk di 'kursi panjang' sebelum Koko menjabat sebagai Kapolres di Muratara pada Juli 2023. Hal itu karena yang bersangkutan diduga mengalami gangguan kejiwaan.
"Yang bersangkutan di nonjobkan (karena ada gangguan kejiwaan) sudah lama, sebelum saya dinas di Muratara," ungkapnya.
Sebelumnya, seorang pria bernama Darmadi (52) dianiaya oknum polisi saat razia di Musi Rawas Utara (Muratara). Akibatnya, bagian matanya mengalami memar dan bengkak.
Insiden itu terjadi di Simpang KBM, Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Muratara, pada Senin (20/11/2023) dinihari.
Kejadian berawal saat oknum polisi berpangkat Brigpol inisial RS sedang melakukan razia. Sebelum kejadian penganiayaan itu, Aidil (27, anak Darmadi) sedang dalam perjalanan dari rumah sakit usai mengantarkan sang istri yang hendak melahirkan. Lalu dia pulang sebentar ke rumah untuk mengambil air panas.
Di perjalanan pulang, tiba-tiba Aidil dihadang seseorang berpakaian preman. Pria itu mengaku bernama RS dan berpangkat Brigpol. RS mengaku sedang melakukan razia. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 03.00 WIB dinihari.
Karena mendesak, Aidil pun meminta tolong dipercepat dan menjelaskan jika istrinya hendak melahirkannya di rumah sakit. Saat itu, Brigpol RS menahan kunci motor dan memintanya menunjukkan surat-surat kendaraan.
Namun, Brigpol RS diduga tak menghiraukan alasan Aidil. RS disebut sempat berkata bahwa persalinan itu bukan urusannya dan memilih enggan memberikan kunci motor milik Aidil.
Aidil menelepon sang ayah, Darmadi untuk meminta pertolongan. Darmadi bergegas menuju ke TKP dan memohon ke RS agar dapat memberikan toleransi.
Namun nahasnya, Darmadi malah dibentak dan diajak berkelahi. RS meninju wajah Darmadi hingga mata korban memar dan bengkak. Baru setelah Darmadi babak belur, RS memberikan kunci motor Aidil dan kabur naik mobil.
Setelah persalinan istri Aidil tuntas, pada Rabu (22/11), Aidil dan Darmadi pun mendatangi Seksi Propam Polres Muratara melaporkan RS. Wakapolres Muratara Kompol I Putu Suryawan, pun membenarkan pihaknya telah menerima laporan tersebut.
(mud/mud)