Polisi menangkap 3 pencuri spesialis ganjal ATM memakai tusuk gigi di Kota Jambi. Dari hasil, pemeriksaan pelaku mengakui belajar ganjal ATM pakai dari YouTube.
Hal itu diakui salah satu tersangka bernama Rama Dhani (37). Di hadapan polisi, pria warga Pekanbaru, Riau itu mengaku belajar secara otodidak.
"Kita belajar dari YouTube, Bang," kata Rama di Mapolsek Jambi Timur, Kamis (2/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari aksinya ini, ia bisa mendapatkan uang puluhan hingga ratusan juta. Setelah berhasil menipu daya korbannya, uang tersebut dibagi tiga ke dua orang temannya, Teguh Nugroho (43) warga Karawang Barat, Jawa Barat, dan Gestino (34) warga Serang, Banten.
"Uangnya untuk kebutuhan sehari-hari. Iya (sudah jadi profesi)," ujarnya.
Para pelaku ini diketahui residivis kasus yang sama ganjal ATM dan pernah ditangkap dan ditahan di Pekanbaru, Riau. Mereka saat itu divonis 3 tahun kurungan penjara.
Para pelaku sendiri mengaku sudah 14 kali beraksi di Jambi. Mereka datang ke Jambi sejak Juni 2023.
"Kita memang ke Jambi. Sebelumnya sempat (beraksi) ke Jawa, tapi nggak dapat duit (tidak dapat korban)," tuturnya.
Pelaku sendiri diamankan saat beraksi di ATM Swalayan Fresh, Kelurahan Payo Selincah, Kecamatan Jambi Timur, pada Senin (30/10/2023) sekira pukul 13.00 WIB.
"Jadi mereka ini ditangkap saat mau beraksi saat bersamaan atau sedang menunggu korban," kata Kapolsek Jambi Timur Kompol Yumika Putra, Kamis (2/11/2023).
Kompol Yumika mengatakan penangkapan pelaku berdasarkan penyelidikan laporan korban pada 9 Agustus 2023 lalu. Korban mengalami kerugian Rp 20 juta.
Yumika menuturkan modus pelaku mengganjal lubang masuk kartu ATM dengan memakai tusuk gigi. Saat korban mau mengambil uang, kartu ATM miliknya tersangkut atau tidak mau keluar.
"Pelaku ini sudah mengganjal, kemudian pura-pura mau membantu. Akhirnya minta nomor pin. Sehingga korban mengalami kerugian (uangnya ditarik habis pelaku)," ujarnya.
Pelaku memanfaatkan situasi korban yang dalam keadaan panik, sehingga dengan mudah memberikan nomor pin tersebut. Kemudian, pelaku menukar kartu ATM korban dengan ATM palsu.
"Jadi sebelum korban pergi ke Bank mengecek saldo, pelaku sudah lebih dulu menguras saldo korban. Saat korban mengecek saldonya sudah hilang (kosong)," jelasnya.
(mud/mud)