Duduk Perkara 2 Pelajar SMA Dihantam Beberapa Remaja di Mobil Pikap

Sumatera Selatan

Duduk Perkara 2 Pelajar SMA Dihantam Beberapa Remaja di Mobil Pikap

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Kamis, 02 Nov 2023 11:33 WIB
Penganiayaan pelajar di Musi Rawas Utara.
Foto: Tangkapan layar video
Musi Rawas Utara -

Kasus penganiayaan terhadap dua pelajar SMA di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan bergulir. Polsek Rawas Ulu, Muratara menjelaskan duduk perkara yang memicu penganiayaan tersebut.

Kapolsek Rawas Ulu Iptu Herwan Oktarisyah mengatakan bahwa penganiayaan brutal yang terjadi pada Senin (30/10/2023) siang itu dialami dua korban yang diduga salah sasaran.

"Intinya peristiwa itu terjadi karena salah sasaran," kata Iptu Herwan dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (2/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu terungkap usai pihaknya menyambangi Desa Teladas dan Desa Pangkalan guna mengklarifikasi kejadian tersebut. Dalam kejadian itu, para pelaku disebut merupakan warga Desa Teladas, sementara korban merupakan warga Desa Pangkalan.

"Setelah menerima laporan dari orang tua kedua korban, kami langsung menyambangi ke Desa Teladas dan Desa Pangkalan untuk memperjelas siapa pelaku, siapa korban, motifnya apa, kemudian kronologinya bagaimana," kata Herwan.

ADVERTISEMENT

Setelah dilakukan pendalaman, terungkap bahwa kejadian itu bermula ketika anak-anak umur 13-14 tahun awalnya hendak menonton pesta di Desa Pangkalan pada Minggu (29/10) sore. Namun, anak-anak asal Desa Teladas diduga malah diusir dan akhirnya terlibat perkelahian dengan anak-anak di Desa Pangkalan.

"Nah, ternyata anak-anak dari Desa Teladas ini tadi tak terima. Besoknya, Senin (30/10), saat ada kendaraan (mobil pikap) yang mengangkut pelajar ingin pulang ke Desa Pangkalan, dicegatlah oleh mereka siang itu," bebernya.

Kemudian terjadilah peristiwa pemukulan tersebut. Dan ternyata para pelaku salah sasaran. Yang mereka hajar adalah orang sama sekali tak mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi sehari sebelum kejadian itu.

"Tapi ya salah sasaran, intinya mereka (pelaku) itu yang penting anak desa itu (Desa Pangkalan) pokoknya gebukin, kan begitu. Tapi korban nggak tau apa kesalahannya, nggak tahu bagaimana ceritanya, hanya kebetulan satu desa saja dengan sesama anak Pangkalan. Itulah anak-anak SMA itu tadi yang tidak tahu masalah dipukuli oleh rombongan itu sekitar empat orang," ungkapnya.

Akibat kejadian itu, kedua pelajar SMA tersebut menderita sejumlah luka pukulan di beberapa bagian tubuh. Meski begitu, Herwan meluruskan bahwa kedua korban hanya luka ringan dan masih bisa beraktivitas seperti biasa.

"Nggak ada yang istilahnya sampai dengan fatal itu, cuma apa namanya pemukulan biasa. Paling ya luka kena pukul saja lah, kayak bengkak, biru, sudah gitu saja. Memar juga nggak terlalu memar parah itu enggak, tidak mengganggu aktivitas. Kayak orang berkelahi kena pukul gitu aja, nggak sampai mengakibatkan luka yang fatal," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Polsek Rawas Ulu menerima laporan dugaan penganiayaan terhadap dua pelajar SMA. Kejadian ini pun sempat terekam kamera salah satu saksi mata. Terlihat sejumlah remaja menonjok dan menendang korban dengan membabi buta.

Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Muratara AKP Sofian Hadi. Peristiwa terjadi ketika korban pulang sekolah naik pikap beratap bersama teman-temannya, Senin (30/10/2023) siang.

"Iya memang benar kejadiannya. Itu masuk di wilayah hukum Polsek Rawas Ulu," kata Sofian dikonfirmasi detikSumbagsel, Rabu (1/11/2023).




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads