Aksi bullying yang dilakukan siswa SMP kepada salah satu temannya di Cimanggu, Cilacap menghebohkan. Penganiayaan ini diduga dipicu masalah 'Geng Basis'.
Kasus kekerasan ini dilakukan siswa berinisial WS (14) dan MK (15) terhadap FF (14). Video penganiayaan korban viral di media sosial dan mendapat atensi dari Kapolri dan Panglima TNI.
Dalam video berdurasi 4 menit 14 detik tersebut, memperlihatkan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang siswa dengan seragam yang sama. Korban terlihat tak berdaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video ini, terdapat beberapa anak-anak yang sedang berkumpul. Namun penganiayaan dan perundungan dilakukan oleh seorang siswa yang menggunakan topi.
Pelaku nampak menganiaya korban berkali-kali hingga tersungkur. Bahkan teman-temannya yang akan memisahkan mendapat ancaman oleh pelaku agar tidak ikut campur.
Kedua terduga pelaku WS dan MK langsung diamankan setelah video itu beredar. Ada tiga orang lainnya yang juga diperiksa sebagai saksi.
Atensi Kapolri dan Panglima TNI
Kapolresta Cilacap, Kombes Fannky Ani Sugiharto mengatakan kasus ini menjadi atensi khusus dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Fannky menyikapi persoalan ini langsung mengumpulkan pihak sekolah, kewilayahan hingga Forkopimda Cilacap.
"Terima kasih sudah pada hadir dari guru, maupun perangkat desa. Karena ini perlu kami koordinasikan bersama setelah beredar aksi penganiayaan," kata Fannky saat memimpin rapat Rabu (27/9/2023).
Dirinya merasa prihatin dengan adanya kejadian tersebut, apalagi mendapat perhatian dari pusat. Bahkan Fannky mengaku ditelepon langsung oleh sejumlah pejabat lantaran kasus itu mendapat perhatian dari UNESCO.
"Kenapa kami kumpulkan bapak ibu sekalian. Sebab saya tadi di telepon Staf Presiden, Panglima TNI, Kapolri, lalu Menteri PMK karena kasus ini mendapat perhatian dari UNESCO," terangnya.
Dipicu Geng Basis
Fannky mengungkapkan motif penganiayaan itu. Fannky menyebut pelaku MK tidak terima, korban FF (14) mengaku sebagai bagian dari kelompok Barisan Siswa (Basis).
Kelompok bernama Basis itu merupakan semacam geng yang beranggotakan siswa di sekolah pelaku dan korban belajar. Kelompok ini diketuai oleh pelaku penganiayaan yang saat ini diamankan pihak kepolisian.
"Motifnya karena korban mengaku menjadi anggota kelompok Barisan Siswa (Basis). Padahal dia bukan sebagai anggota kelompok ini," kata Fannky saat ungkap kasus di Mapolresta Cilacap, Rabu (27/9/2023).
Fannky menyebut selain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah. Hal ini diduga memicu penganiayaan tersebut.
"Dia sempat menantang-nantang keluar. Akhirnya ketemulah sama ketuanya sama kelompok Barisan Siswa yang viral di video itu. Indikasinya pelaku itu merupakan ketuanya," ungkapnya.
(mud/mud)