Sabtu malam (16/9/2023) itu berakhir miris bagi seorang gadis berusia 17 tahun di Bengkulu Selatan. Ia menjadi korban pemerkosaan oleh teman-temannya sendiri, yang berjumlah enam orang.
Keenam pelaku tersebut ialah RA (18), AS (19), RS (19), PA (17), FH (18), dan DA (17).
Aksi bejat itu dilaporkan ke polisi oleh keluarga korban beberapa setelah kejadian, tepatnya pada Selasa (19/9/2023). Sebelum diperkosa, korban dianiaya terlebih dahulu dengan cara dicekik dan dibanting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku telah ditangkap. Saat ditangkap, keenam pelaku masih berada di rumah," ungkap Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan, Iptu Susilo pada Sabtu (23/9/2032).
Modus Pura-pura Habis Bensin
Kejadian berawal saat korban dan teman-temannya itu nongkrong di sebuah kafe. Hingga pukul 23.00 WIB, mereka berencana lanjut karaoke di tempat lain.
Berangkatlah mereka beriring-iringan naik motor. Namun di tengah jalan, tepatnya di kawasan Hutan, Kecamatan Kota Manna, salah satu motor mogok karena habis bensin.
Awalnya korban tidak menaruh curiga. Dia tidak tahu bahwa ternyata itu hanya akal-akalan para pemuda itu yang ingin melakukan sesuatu yang buruk terhadapnya.
HP Korban Dirampas, Korban Dicekik
Korban kemudian menghubungi teman lain untuk meminta bantuan. Namun tiba-tiba HP-nya dirampas. Korban langsung dibekap, dicekik, dibanting, dan ditarik paksa ke tempat sepi. Di situlah para pelaku langsung melancarkan aksi bejat mereka.
"Agar bisa mengelabui korban untuk berhenti di lokasi yang sepi, para pelaku bersandiwara seolah-olah kehabisan bahan bakar sepeda motor. Saat itulah handphone korban dirampas dan korban diperkosa. Korban diancam dengan senjata tajam," kata Susilo.
Korban sampai tak sadarkan diri saat itu. Ketika ia sadar kembali, korban sudah berada di hotel dan kembali dipaksa melayani nafsu dua temannya di sana.
Setelah itu, korban diantar pulang ke rumah pada Minggu (17/9/2023) pagi dalam keadaan lemas.
Pelaku Mengaku Terpengaruh Miras di halaman selanjutnya.
Pelaku Ditangkap, Mengaku Terpengaruh Miras
Setelah mendapat laporan dari orang tua korban, polisi langsung meringkus keenam para pelaku pada Rabu (20/9/2023). Mereka ditangkap bergantian di rumah masing-masing, antara pukul 13.30 hingga 23.00 WIB. Para pelaku ditahan dan diperiksa secara intensif.
Kepada polisi, para pemuda ini mengaku di bawah pengaruh alkohol ketika memperkosa korban. "Dari pemeriksaan awal, para pelaku ini (mengaku) terpengaruh akibat minuman keras," papar Susilo.
![]() |
Dua di Antaranya Masih di Bawah Umur dan Pelajar
Diketahui bahwa dari keenam pelaku, ada dua orang yang masih di bawah umur. Sama seperti korban. Yakni PA dan DA. Kemudian, PA bersama satu rekannya lagi yakni FH juga masih berstatus pelajar.
"Dua diantara pelaku perkosaan ini ternyata masih berstatus pelajar, yakni PA (17) dan FH (18) sedangkan DA (17) sudah putus sekolah," kata Susilo.
Meskipun sempat mengaku terpengaruh miras, namun mendengar keterangan bahwa para pelaku telah merencanakan pemerkosaan dengan modus kehabisan bensin, polisi pun menduga ada satu orang yang menjadi 'dalang'.
"Kita masih mendalami siapa dalang atau pelaku utamanya yang punya ide ingin memperkosa korban," ujar Susilo.
Korban Alami Trauma Fisik dan Psikis
Sementara itu, kondisi korban tentu saja trauma. Karena sempat dicekik dan dibanting, korban mengalami luka fisik. Namun yang lebih serius adalah luka psikisnya, karena pelakunya adalah teman-teman korban sendiri. Untuk itu, korban pun didampingi oleh unit PPA dari Kabupaten Bengkulu Selatan untuk proses pemulihan.
"Korban trauma dan (mengalami) gangguan psikis pasca alami perkosaan oleh enam pelaku yang merupakan teman korban. Kita lakukan pendampingan melalui PPA Kabupaten Bengkulu Selatan," ungkap Kasi Humas Polres Bengkulu Selatan, AKP Sarmadi.
Simak Video "Video: Pilu Korban Pemerkosaan di Sumba, Lapor Polisi Malah Dicabuli"
[Gambas:Video 20detik]
(des/des)