Warga Baturaja Diduga Bundir gegara DC Pinjol Adakami, Ini Respons Polres OKU

Sumatera Selatan

Warga Baturaja Diduga Bundir gegara DC Pinjol Adakami, Ini Respons Polres OKU

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Jumat, 22 Sep 2023 21:33 WIB
Ilustrasi pinjol
Foto: Shutterstock
Ogan Komering Ulu -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Polres Ogan Komering Ulu (OKU) merespons soal viralnya kabar yang menyebut jika ada warga di Baturaja, Sumatera Selatan bunuh diri karena tak tahan dengan sikap debt collector (DC) pinjaman online Adakami.

Kapolres OKU AKBP Arif Harsono mengatakan, sejak kabar itu viral Kamis (21/9) kemarin, pihaknya masih melakukan penelusuran kebenaran informasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai saat ini kita masih mencari di mana keberadaan warga yang disebut (bundir gegara pinjol) itu," kata AKBP Arif dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (22/9/2023).

Menurut Arif, baru-baru ini pihaknya memang mendapat info ada warga yang bunuh diri di daerah Lubuk Batang. Namun, orang itu nekat mengakhiri hidupnya bukan karena pinjol, tapi karena sakit.

ADVERTISEMENT

"Yang mana kita belum tahu, kemarin memang ada di Lubuk Batang (warga bundir) tapi itu karena sakit," katanya.

Semua Polsek di jajaran Polres OKU sejauh ini belum mendapat informasi adanya peristiwa seperti pada kabar viral tersebut. Meski demikian, penelusuran terkait hal itu masih terus berlangsung.

"Saya sudah tanya ke seluruh Kapolsek, tapi belum ada informasi tersebut. Mungkin di tempat lain kali ya. Coba kita cari lagi ya, mungkin ada, tapi nggak dilaporin ke kita kenapa bunuh diri. Nanti kalau ada saya kabari," jelasnya.

Sebelumnya, sebuah postingan yang menarasikan aksi seorang ayah bunuh diri gara-gara ditagih dan diteror debt collector perusahaan pinjaman online (pinjol) viral di media sosial. Polda Metro Jaya menyelidiki hal tersebut.

Dalam postingan yang beredar seperti dilihat detikcom, Rabu (20/9/2023) salah satu pengguna media sosial melapor ke akun Polda Metro Jaya terkait kasus yang ada. Keluarganya dinarasikan bunuh diri lantaran diteror perusahaan judi online karena tidak sanggup membayar utang.

Disebutkan, korban merupakan seorang pria beranak satu. Dia meminjam uang di perusahaan pinjol sebesar Rp 9,4 juta, namun harus mengembalikan Rp 18-19 juta.

Saat itu korban tidak bisa membayar utang beserta bunga tersebut. Saat itu muncul teror dan cacian ke kantor tempatnya bekerja hingga berujung pemecatan.

Tak sampai di sana, teror lain berupa pesanan fiktif makanan dari ojek online juga dikirimkan ke rumahnya. Dari serangkaian teror tersebut, akhirnya korban memutuskan mengakhiri hidupnya.

Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan pihaknya sudah melakukan serangkaian penyelidikan terkait curhatan tersebut. Diperoleh keterangan bahwa korban merupakan warga asal Sumatera Selatan.

"Didapatkan informasi dari admin Twitter (akun X) bahwa korban yang meninggal bunuh diri tersebut berdomisili di Baturaja, Provinsi Sumatera Selatan," kata Ade Safri Simanjuntak dilansir detikNews, Kamis (21/9).

Ade mengatakan admin akun X yang menyebarkan informasi tersebut bukan merupakan keluarga korban. Informasi mengenai kasus yang ada didapat pemilik akun dari kenalannya.

"Bahwa admin mendapatkan informasi dari teman sepupu dari korban yang meninggal bunuh diri dimaksud dan selanjutnya admin meng-upload unggahan tersebut di akun Twitter admin," ujarnya.

Ade Safri kemudian menyarankan agar korban melapor ke pihak kepolisian setempat untuk memudahkan penyelidikan. Dia memastikan pihak kepolisian siap mengawal kasus yang ada hingga tuntas.

Sementara itu, pihak PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) memberikan pernyataan terkait isu warga yang bunuh diri karena berurusan dengan DC pinjol. Direktur Utama Adakami Bernardino Moningga Vega Jr. mengatakan bahwa Adakami telah melakukan investigasi sejak kabar viral tersebut beredar.

Dilansir detikFinance, Adakami telah dipanggil OJK untuk menjelaskan permasalahan tersebut. Namun, hingga kini pihak Adakami belum menerima informasi lengkap terkait identitas korban yang diceritakan oleh akun X/Twitter @rakyatvspinjol. Baik itu nama, nomor KTP, maupun nomor ponsel korban.

"AdaKami sudah dipanggil langsung oleh OJK untuk menjelaskan duduk perkaranya. Dari hasil pemanggilan tersebut, kami telah melakukan investigasi awal untuk mencari debitur berinisial 'K' yang marak diberitakan. Namun, belum menemukan debitur yang sesuai dengan informasi yang beredar. Sebagai perusahaan fintech P2P lending berizin OJK, kami tentunya patuh terhadap peraturan dan perintah otoritas. Kami masih terus melakukan investigasi mendalam mengenai kebenaran berita tersebut," kata Bernardino Vega dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/9/2023).

Bernardino pun berharap pihaknya bisa segera mendapatkan informasi itu untuk mempermudah investigasi dan membuktikan bahwa benar warga berinisial K itu adalah debitur di Adakami. Ia menambahkan, Adakami juga telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menelusuri identitas korban.

"Kita juga sudah memasukkan laporan ke polisi atau pihak keamanan. Kita support bilamana ada upaya untuk mencari dugaan adanya korban. Tentunya yang kalau ada yang mengetahui sampaikan ke kita. Mengenai tindakan benar atau enggak berita ini. Sekali lagi kita nunggu informasi tambahan mengenai korban," imbuhnya.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads