Joni Hartono, Kades Masam Bulau yang meninju wajah Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lahat Santoso mengaku tidak sengaja dan tidak terlalu paham kronologi pemukulan yang ia lakukan. Santoso diketahui bonyok di wajah akibat pukulan Joni hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Karena tidak sengaja, Joni pun berharap agar masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Maaf, saya tidak terlalu paham, kejadiannya cepat dan spontan. Saya harap masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan," kata Joni kepada detikSumbagsel, Jumat (1/9/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya Santoso melaporkan kejadian ini ke Polsek Tanjung Sakti Pumi, Lahat. Secara pribadi, Santoso mengatakan sudah memaafkan Joni. Namun karena laporan sudah telanjur masuk, Santoso mengaku menyerahkan proses hukum sepenuhnya ke polisi.
"Kejadian ini sudah saya laporkan ke pihak berwajib. Saya maafkan kelakuan kades tersebut, tapi proses hukum tetap berjalan," tegas Santoso, terpisah.
Santoso diketahui babak belur usai ditonjok Joni Hartono di bagian rahang. Peristiwa terjadi di Pondok Pesantren Al Ikhlas di Desa Masam Bulau, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Tepatnya pada Kamis (31/8/2023) pukul 07.30 WIB.
Diduga masalah ini berkaitan dengan pungli. Menurut penuturan Santoso, Joni selaku kepala desa pernah meminta uang atas pembangunan pondok pesantren (ponpes) di mana Santoso merupakan salah satu pengurusnya.
Namun, Santoso memastikan bahwa sebelum kejadian penonjokan itu, dirinya tak pernah terlibat masalah pribadi dengan Joni, apalagi sampai adu fisik.
"Jadi, saya tidak ada permasalahan kontak fisik apa pun sebelumnya sama dia, tapi sangat saya sayangkan kelakuannya itu," lanjut Santoso.
Ditanya terkait dugaan pungli itu, Kapolsek Tanjung Sakti Pumi, Iptu Yogi Malta menegaskan pihaknya masih melakukan pendalaman dan belum bisa mengambil kesimpulan. Sebab, pernyataan tentang pungli itu baru didapat dari salah satu pihak saja.
"Iya, semua informasi itu kita terima. Yang kita belum dapat keterangan langsung kalau (awal mula) kejadiannya seperti itu. Kita masih dalami, semua informasi juga akan kita dalami," kata Yogi.
(des/des)