Lampung -
Kepolisian Daerah (Polda) Lampung melakukan pemeriksaan terhadap Brigadir I, oknum senior di kepolisian yang diduga melakukan penganiayaan terhadap Advent Pratama Telaunbanua. Nama Brigadir I terucap oleh pihak keluarga sebagai salah satu pelaku penganiayaan terhadap siswa SPN Polda Lampung tersebut.
Keluarga Advent Pratama Telaunbanua mendapat informasi bahwa Brigadir I melakukan penganiayaan terhadap lelaki asal Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tersebut. Bukan hanya penganiayaan, Brigadir I juga disebut tidak mengizinkan Advent Pratama Telaunbanua makan.
Dugaan tersebut diperkuat karena pihak keluarga menemukan sejumlah luka ditubuh Advent Pratama Telaunbanua. Luka itu dilihat sesaat sebelum jasat Advent Pratama Telaunbanua diautopsi di RSU H Adam Malik di Medan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilihan RSU Tipe A milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut sebagai tempat autopsy bukan tanpa alasan. Dari pengakuan keluarga, pihak kepolisian sempat menawarkan autopsy terhadap Advent Pratama Telaunbanua di RS Bayangkara di Lampung.
Namun sebelum dilakukan autopsi, pihak RS Bayangkara tidak mengizinkan keluarga Advent Pratama Telaunbanua untuk melihat keseluruhan jasadnya sebelum di autopsi. Hal itu menambah daftar kecurigaan keluarga adanya kejanggalan dibalik kematian Advent Pratama Telaunbanua.
Kepada wartawan, pihak keluarga juga menduga bahwa Advent Pratama Telaunbanua meninggal ditempat dan bukan di RS Bayangkara. Pasalnya pihak keluarga mendapat informasi bahwa baju dari Advent Pratama Telaunbanua dirobek untuk memasang pacu jantung.
Hal itu mengindikasikan bahwa saat tiba di RS Bayangkara, Advent Pratama Telaunbanua sudah tidak bernyawa. Pihak keluarga menunggu keadilan atas kematian Advent Pratama Telaunbanua.
Pihak keluarga tidak percaya atas kematian Advent. Baca selanjutnya...
Paman Advent, Rahmat Telaumbauna, mengatakan pihak keluarga tidak percaya atas kematian Advent yang dikatakan meninggal karena terjatuh. Sebab, ada informasi dugaan penganiayaan terhadap Advent.
"Kami mendapatkan informasi bahwa si Advent tidak meninggal normal, bukan karena terjatuh, tapi itu dia sebenarnya karena perlakuan yang namanya Brigadir I bersama teman-teman," kata Rahmat.
Sementara itu, Polda Lampung mengaku belum menerima hasil autopsi Advent Pratama Telaumbanua. Hingga saat ini, Polda Lampung masih menunggu hasil tersebut dari Rumah Sakit H Adam Malik di Medan.
Hal tersebut dikatakan Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (22/8/2023).
"Belum, kami belum menerima hasilnya (autopsi). Kami masih menunggu," kata dia.
Polda Lampung telah melakukan pemeriksaan terhadap 30 saksi atas kematian Advent Pratama Telaumbanua. Dari 30 saksi yang diperiksa satu diantaranya berinisial Brigadir I yang diduga keluarga melakukan penganiayaan.
"Tim khusus yang dibentuk serta dipimpin oleh Wakapolda Lampung ini masih bekerja. Sudah ada 30 orang lebih yang dilakukan pemeriksaan," terangnya.
Pemeriksaan dilakukan tim khusus yang dibentuk Polda Lampung. Tim khusus tersebut dibentuk untuk mengungkap fakta kematian sebenarnya Advent Pratama Telaumbanua. Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan pemeriksaan masih terus dilakukan hingga saat ini.
Meski begitu, Umi menerangkan pihaknya belum bisa memaparkan hasil pemeriksaan yang masih berjalan.
"Untuk hasil pemeriksaan belum bisa disampaikan, mohon bersabar nanti ada waktunya kita paparkan semua hasil penyelidikan ini," tegasnya.
Sebelumnya Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan Rosario Dorothy belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan menuntaskan hasil autopsi Advent. Hal itu tergantung apakah diperlukan pemeriksaan tambahan atau tidak.
"Tergantung sih ya, tergantung apakah dibutuhkan pemeriksaan tambahan atau tidak," katanya kepada detikSumut, Kamis (17/8/2023) malam.
Hasil dari autopsi tersebut akan diserahkan oleh RSUP Adam Malik ke pihak kepolisian.
"Hasil kan akan kita serahkan kepada pihak kepolisian," ucapnya.
"Selanjutnya mungkin bisa ditanyakan ke pihak kepolisian saja ya," tutupnya.
Simak Video "Video: Detik-detik Polisi Gerebek Home Industri Senpi Ilegal di Lampung "
[Gambas:Video 20detik]