Kasus dugaan penganiayaan yang menimpa siswa berinisial AH, siswa Sekolah Dasar (SD) SLB di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung berakhir damai. Kasus ini berakhir damai setelah polisi berhasil mengungkap pelaku penganiayaan terhadap korban.
"Iya untuk kasus (penganiayaan) berakhir mediasi (damai) di kantor desa," kata Kanit PPA Satreskrim Polres Babar (Babar) Ipda Riki Abprizon saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Selasa (22/8/2023) malam.
Menurut Riki, kasus ini berakhir damai setelah penyidik PPA Satreskrim Polres Babar berhasil mengungkap pelaku penganiayaan. Polisi menyebut pelakunya merupakan rekan sekelas korban di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus berakhir damai setelah penyidik berhasil mengungkap pelaku. Total ada dua orang (rekan korban)," ujarnya.
Mediasi di Kantor Desa Belo Laut, Muntok itu dihadiri orang tua korban dan kedua orang tua pelaku termasuk kepala sekolah, guru dan perangkat desa. Pihak keluarga korban memilih menempuh jalur kekeluargaan, guna menjaga hubungan harmonis antara siswa, keluarga, serta pihak sekolah.
"Respon orang tua korban menerima atau tidak marah jika memang pelakunya itu anak-anak. Mereka (korban) menerima permintaan maaf dari orang tua pelaku.
"Keluarga korban juga mengucapkan terima kasih kepada penyidik Polres Bangka Barat. Karena sudah profesionalisme dan komitmen kepolisian dalam menangani kasus ini," sebutnya.
Sebelumnya, Seorang siswa SD sekolah luar biasa (SLB) berinisial AH di Muntok, Kabupaten Bangka Barat diduga menjadi korban penganiayaan. Melihat kondisi buah hatinya penuh lebam dan memar, sang ibu, AR melaporkan peristiwa itu ke polisi, Rabu (31/5) lalu.
Buntut dari itu, sejumlah saksi dari guru hingga kepala Sekolah pun diperiksa polisi. "Update hari ini, kepala sekolah dijadwalkan diperiksa sebagai saksi," ujar Kanit PPA Satreskrim Polres Babar Ipda Riki Abprizon saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (12/6/2023).
(mud/mud)