Polrestabes Palembang telah mengantongi identitas 'bos' dari Junaidi (29), jukir yang viral karena memeras pemobil di Jembatan Ampera. Saat digerebek di kediamannya, polisi mengklaim bos Junaidi yang berinisial EK dan MRI itu sudah kabur.
"Jadi, setelah tersangka (Junaidi) kita periksa didapatlah nama dua bosnya, EK dan MRI," kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah dikonfirmasi detikSumbagsel, Jumat (11/8/2023).
Dari informasi itu, polisi langsung mendatangi dan menggerebek EK dan MRI di kediamannya pada Kamis (10/8). Sayangnya, kata Haris, keduanya sudah melarikan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Junaidi) ini setor ke EK. Nah, EK ini setor lagi MRI. Setiap hari jika keadaan sepi setoran Rp 250 ribu, tapi kalau sedang ramai Rp 300 ribu. Setelah dapat nama mereka (EK dan MRI) kita langsung menggerebek rumahnya. Ternyata mereka ini sudah kabur," katanya.
Haris berjanji akan membuka kasus ini secara terang benderang. Kedua bos Junaidi diburu guna mengungkap adanya indikasi premanisme. Bisnis parkir dengan premanisme yang terorganisir itu diduga dibekingi aparat bertahun-tahun lamanya.
"Pasti akan kita ungkap, mereka masih kita kejar. Akan kita bongkar bagaimana fakta yang sebenarnya di lapangan, seperti isu yang beredar tersebut. Saya sendiri yang akan interogasi mereka. Jika mereka berbohong, mereka akan kita kenakan pasal pemberian keterangan palsu," kata Haris.
Saat dicecar penyidik, Junaidi masih enggan buka suara terkait adanya dugaan oknum yang membekingi bisnis tersebut. Meski begitu, Haris mengaku jika nanti dari hasil penyelidikan terbukti ada oknum yang terlibat, ia berjanji akan menindak tegas siapapun itu secara transparan.
"Sejauh ini tersangka bilang tak ada anggota (oknum polisi) yang terlibat. Tapi akan terus kita dalam dan saya sendiri yang akan tanya. Saya tidak mau isu-isu seperti itu (bisnis parkir dibekingi aparat) terus berkembang. Kalau memang nantinya ada oknum yang terlibat pasti akan kita tindak tegas," jelasnya.
(des/des)