Seorang pelajar di Palembang, Sumatera Selatan, MR (14), ditangkap polisi karena mencekik leher dan merampas motor serta handphone sang pacar. Hal itu nekat dilakukan MR semata-mata karena iri sang pacar memiliki motor.
"Benar, kita sudah menangkap seorang pelajar berusia 14 tahun di kasus pencurian dengan kekerasan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (24/7/2023).
Kejadian itu, kata Haris, bermula ketika MR awalnya mengajak korban bertemu di lorong kawasan Bagus Kuning, Kecamatan Plaju, Palembang untuk jalan-jalan, Sabtu (22/7/2023) sekitar pukul 12.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku, mengajak korban untuk berkeliling dengan posisi pelaku mengemudikan motor milik korban," katanya.
Usai 5 jam asik berkeliling Kota Palembang, tepatnya sekitar pukul 18.30 WIB, saat keduanya melintasi Jalan Demak Depan, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Jakabaring, korban tiba-tiba meminta HP miliknya yang disimpan di dashboard sepeda motor tersebut untuk menghubungi kakak korban.
"Karena itu, pelaku pun menghentikan laju motor, dia langsung berdiri dan berbalik badan kemudian langsung mencekik leher korban dengan menggunakan kedua tangannya dengan sangat keras hingga korban lemas dan terjatuh dari motor ke arah sebelah kanan," katanya.
Bahkan, saat korban terjatuh pelaku kembali mencekik leher korban yang seumuran dengannya itu pakai tangan kiri. Selain itu, pelaku juga memukul wajah korban pakai tangan secara berulang kali hingga korban tidak berdaya.
"Melihat korban tak berdaya, pelaku langsung membawa kabur motor dan Hp korban," terangnya.
Akibat kejadian itu, korban pun harus menjalani perawatan di rumah sakit. Ayah korban yang tak terima pun melaporkan kasus tersebut ke polisi.
"Atas laporan itu tersebut Tim Opsnal Unit Pidum langsung menyelidiki. Pelaku berhasil ditangkap berikut barang bukti motor dan Hp milik korban, saat sembunyi di kediaman neneknya di Jalan Pertahanan, Kecamatan Plaju," katanya.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui nekat melakukan itu semata-mata karena iri dengan kehidupan korban. Dia iri korban punya motor, sedang dia tidak punya. Atas perbuatannya, MR kini ditetapkan tersangka.
"Setelah kita periksa intensif, dia (pelaku) ngakunya iri kepada korban, karena korban sering lewat pakai motor, sedangkan ia tidak punya motor," ungkapnya.
(nkm/nkm)