Jenazah Redho Akan Diterbangkan ke Bangka Setelah Hasil Tes DNA Keluar

Bangka Belitung

Jenazah Redho Akan Diterbangkan ke Bangka Setelah Hasil Tes DNA Keluar

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Jumat, 21 Jul 2023 08:28 WIB
Karangan bunga di depan rumah keluarga Redho Tri Agustian.
Foto: Deni Wahyono/detikcom
Pangkalpinang -

Keluarga masih menanti hasil tes DNA Redho Tri Agustian di Jogjakarta dengan DNA ayah dan ibunya yang baru dikirimkan dari Pangkalpinang. Setelah hasil tes tersebut keluar, barulah jenazah akan dipulangkan ke kampung halamannya.

Paman Redho, Majid, menyebutkan bahwa orang tua Redho telah melakukan tes DNA dengan difasilitasi oleh Polda Bangka Belitung pada Selasa (18/7/2023). Hasil tes tersebut sudah dikirim ke Jogja dan tengah diproses.

Majid belum bisa memastikan kapan tepatnya jenazah keponakannya itu akan dipulangkan. Namun menurut informasi, yang jelas jenazah baru bisa diterbangkan setelah DNA-nya selesai dicocokkan dengan DNA orang tua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jenazah masih di Jogja. Masih nunggu hasil tes DNA keluar. Saat ini sedang tes DNA, ini kan baru 2 hari. Informasi yang kita dapat paling lama 7 hari hasilnya baru keluar," ujar Majid ditemui di kediamannya, Kamis (20/7/2023).

Pihak Polda DIY sendiri sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa sidik jari korban mutilasi inisial R dengan Redho hasilnya identik 99 persen. Bagian tubuh korban mutilasi tersebut ditemukan berceceran di Kapanewon Turi, Sleman, Jogjakarta pada Rabu (12/7) lalu.

ADVERTISEMENT

Meskipun jenazah belum dapat dipulangkan, namun pihak keluarga telah menggelar acara doa bersama setiap sore. Doa atau yasinan itu dilakukan bersama teman-teman dan guru Redho semasa SMA serta kelompok remaja masjid di mana Redho aktif.

Selain berharap dapat segera memulangkan Redho, Majid mewakili keluarga juga berharap kasus ini benar-benar diusut tuntas. Sebab, mereka curiga bahwa pelakunya tidak hanya dua orang yang sudah ditangkap, W (29) dan RD (39).

Majid meminta agar polisi lebih jeli dan teliti dalam mengungkap kasus ini, tidak hanya berpegang pada pengakuan para pelaku itu.

"Iyalah (meminta penyidik lebih jeli), karena itu baru keterangan pelaku. Kalau kita fokus ke pemulangan jenazah, kita nggak mau memikirkan gimana-gimana. Karena itu membuat kita makin sakit," ujarnya.

Menurutnya, bisa saja pelaku lebih dari dua orang karena kejahatan ini terkesan begitu rapi dan terencana. Meskipun menurut keterangan Polda DIY terakhir kali, kejahatan tersebut hanya dilakukan dalam waktu tak sampai satu hari.

Redho dilaporkan hilang pada Selasa dinihari, kemudian disebutkan bahwa pelaku sudah menyebarkan potongan tubuh korban pada Selasa petang.

"Kita mau pelaku dihukum seberat-beratnya, kalau bisa hukuman mati. Karena itu (pembunuhan) berencana. Sudah nggak wajar, itu bukan sadis lagi, itu bukan kejam lagi," tegas Majid.




(des/des)


Hide Ads