Mahasiswa inisial R hampir dipastikan adalah Redho Tri Agustian, warga Pangkalpinang yang mengenyam pendidikan di Jogjakarta. Selain mengungkap hasil tes sidik jari yang 99 persen identik dengan Redho, polisi juga mengungkap bahwa korban meninggal akibat 'aktivitas kekerasan' yang tidak wajar sebelum dimutilasi.
Hal itu disampaikan oleh Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi. Kedua pelaku, W (29) dan RD (38) serta korban disebut saling mengenal melalui media sosial. Mereka baru pertama kali bertemu di Jogja pada malam kejadian.
"Mereka berkumpul dan melakukan aktivitas yang tidak wajar berupa kekerasan ataupun aktivitas kekerasan berlebihan," kata Endriadi di Jogja, Selasa (18/7/2023).
Namun, polisi belum menjelaskan aktivitas kekerasan seperti apa yang dimaksud. Yang jelas, aktivitas kekerasan itu menyebabkan korban R meninggal.
"Dari kekerasan berlebihan itu korban meninggal dunia," lanjutnya.
Tak hanya detail aktivitas kekerasan, interaksi pelaku dan korban di media sosial pun masih menjadi misteri. Endriadi menjelaskan, kedua pelaku mengenal korban R dalam sebuah grup di media sosial.
"Jadi pelaku dan korban saling kenal, mereka kenal di grup yang ada di medsos. Hasil pemeriksaan kita sudah 3-4 bulan (kenal). Ketemu pertama," ungkapnya.
Pelaku W merupakan Magelang yang juga tinggal di Jogja, sedangkan RD merupakan warga DKI Jakarta. RD diajak oleh W untuk bertemu di Jogja. Mereka lantas berkumpul dengan korban R di kos-kosan W.
Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Sementara itu, pihak keluarga Redho di Pangkalpinang masih enggan berkomentar. Terakhir, paman Redho yakni Majid hanya menyebut bahwa pihak keluarga menunggu hasil pemeriksaan resmi polisi.
Majid pun menegaskan bahwa Redho adalah sosok pemuda yang aktif dan tidak pernah aneh-aneh. Bahkan semasa sekolah hingga berkuliah di rantau, Redho kerap berprestasi.
Hal ini juga dapat dilihat di unggahan media sosial Redho. Ia pernah mengunggah foto mengenakan seragam pramuka ketika masih duduk di bangku SMA Negeri 4 Pangkalpinang. Redho juga terakhir diketahui mengikuti ajang Duta GenRe 2023 di Jogja.
"Dia aktif, semua orang tahu. Mau wali kota, gubernur, tahu dia siapa. Iya (anak berprestasi), dia orang pramuka. Sudah dua tahun di Jogjakarta. Anak ini nggak pernah aneh-aneh," terang Majid, Selasa (18/7/2023).
(des/des)