Sumatera Selatan

10 Fakta Pelatih Paskibra Minta Disodomi 13 Anak Didik

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Kamis, 13 Jul 2023 08:02 WIB
Foto: Tampang pelatih paskirba yang paksa siswa SMK sodomi dirinya di Sumsel. (Foto: Istimewa)
Muara Enim -

Martin Hadi Susanto (37) ditangkap setelah salah satu anak didiknya di pasukan pengibar bendera (paskibra) melaporkannya atas kasus pencabulan. Pelaku meminta 13 anak didiknya di paskibra tersebut untuk menyodomi dirinya.

Kasus ini menimpa 13 pelajar dan alumni sebuah SMK di Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan. Para pelajar dan alumni tersebut awalnya tidak mau melapor karena korban mengancam akan menyebarkan aib mereka berupa foto bugil.

Namun, salah satu korban akhirnya memberanikan diri melapor pada polisi. Dari situlah Polres Muara Enim berhasil mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku di Banyuasin, tempatnya berdinas sebagai kepala sekolah dasar negeri (SDN) saat ini.

Berikut 10 fakta kasus pelatih paskibra minta disodomi 13 anak didiknya, dihimpun detikSumbagsel.

1. Beraksi di Muara Enim, Ditangkap di Banyuasin

Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi mengatakan, pihaknya menerima laporan dari salah satu siswa SMK yang mengaku dipaksa menyodomi pelatih paskibranya. Dari laporan itu, polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengendus keberadaan pelaku.

Unit PPA Satreskrim Polres Muara Enim kemudian berhasil menangkap sang pelaku, Martin Hadi Susanto (37). Dia ditangkap di wilayah Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin.

"Iya, pelaku ditangkap berdasarkan laporan dari seorang siswa," kata AKBP Andi, Rabu (12/7/2023).

2. Ancam Sebarkan Foto Bugil

Andi melanjutkan, pelaku melancarkan aksinya terhadap para korban dengan ancaman akan menyebarkan foto bugil para korban yang dimilikinya. Gara-gara foto bugil itu pula, para korban sempat enggan melaporkan kejadian ini.

"Beberapa korban ada yang berani bercerita, ada juga yang masih malu. Mereka mengaku takut karena diancam foto bugil mereka yang dimiliki pelaku akan diviralkan," jelas Andi.

3. Korban Berjumlah 13 Orang

Korban kelakuan bejat pelaku sendiri berjumlah 13 orang, yang terdiri atas pelajar dan alumni SMK. Semuanya merupakan anggota pasukan pengibar bendera (paskibra) di SMK tersebut.

Sebanyak 3 korban masih berstatus pelajar aktif di sekolah tersebut, sedangkan 10 lainnya sudah lulus alias alumni. "Iya, total korban ada 13 orang. Tiga masih pelajar dan sisanya itu alumni," kata Andi.

4. Pelaku Berstatus ASN dan Kepala Sekolah

Pelaku diketahui berstatus aparatur sipil negara (ASN) dan kini menjabat kepala sekolah dasar negeri (SDN) di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Namun, Andi menerangkan bahwa sebelum menjadi ASN dan kepala sekolah di Banyuasin, pelaku awalnya memang mengajar di sebuah SD di Gelumbang, Muara Enim.

"Jadi, pelaku ini di tahun 2014-2018 guru honorer di SD di Gelumbang (Muara Enim), 2018 diangkat menjadi guru dan mengajar di SD negeri di Tungkal Ilir (Banyuasin)," kata Andi.

5. Berlangsung Sejak 2019 Hingga 2022

Andi mengatakan, pelaku melancarkan aksinya sejak 2019 hingga 2022. Artinya pencabulan dengan memaksa minta disodomi ini terjadi saat pelaku sudah berstatus sebagai ASN dan kepala sekolah.

Meski telah menjadi kepala sekolah di Banyuasin, pelaku masih aktif melatih paskibra di sebuah SMK di Gelumbang. "Pelatih paskib di SMK negeri di Gelumbang ketika ekstrakurikuler pada hari Sabtu dan Minggu," lanjutnya.

Pencabulan tersebut, lanjut dia, bertempat di asrama di SMK tersebut. Pelaku pun melancarkan aksinya secara bergantian kepada 13 korban tersebut.

Rayu Korban dengan Iming-iming Cara Masuk TNI hingga Panggilan 'Papi'



Simak Video "Video: Pemilik Salon di Makassar Diduga Cabuli 4 Pelanggan Bocah"

(des/des)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork